Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh kembali melaksanakan kegiatan kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan), kali ini sosialisasi berlangsung di Kabupaten Bireuen, setelah sebelumnya di Aceh Utara, dan Pidie. 

"Kabupaten Bireuen merupakan daerah keenam dari sepuluh daerah yang menjadi sasaran kegiatan Gemarikan tahun 2022," kata Sub Koordinator P2HP DKP Aceh Fitriani, dalam keterangannya, di Banda Aceh, Rabu.

Kegiatan Safari Gemarikan di kota juang tersebut merupakan rangkaian program Pemerintah Aceh di sepuluh kabupaten/kota dalam 2022 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan mencegah stunting.

Baca juga: DKP Aceh dan DPRA intensifkan kampanye gemar makan ikan untuk turunkan stunting

Safari Gemarikan berlangsung di Gampong Dayah Mesjid, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen. Dihadiri perwakilan DKPP Bireuen Syarifuddin, Kapus Kutablang dr Eny Handriany, Keuchik Gampong Dayah Mesjid M Diah dan Ketua Forikan Kab Bireuen dr Nova Dian Lestari yang merupakan istri PJ Bupati Bireuen.

Fitriani menjelaskan, Pemerintah Bireuen telah mampu menekan angka prevalensi stunting menjadi 24,3 persen pada tahun 2021, dari 32,88 persen tahun 2019, dan mendapat penghargaan dari Pemerintah Aceh.

Baca juga: Warga Aceh diajak gemar konsumsi ikan untuk cegah stunting

Meskipun demikian, lanjut Fitriani, secara umum berdasarkan data terakhir Provinsi Aceh masih berada pada peringkat ke-7 stunting tertinggi di Indonesia. 

Laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menuliskan bahwa, sebanyak 33,2 persen anak usia di bawah lima tahun (balita) di provinsi Aceh mengalami stunting.

Baca juga: Cegah stunting, masyarakat Aceh Timur diajak gemar makan ikan

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun), akibat dari kekurangan gizi.

"Karena itu, DKP Aceh terus berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di tengah masyarakat sesuai tupoksi dinas," kata Fitriani.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025