“Tujuan dari pembangunan pasar ini untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan tersedianya suatu kawasan perdagangan yang bersih dan tertib,” kata
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diperindagkop UKM) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Teuku Kamaruddin, Rabu.
Ia mengatakan pembangunan Pasar Rakyat Serba Jadi ini berdasarkan surat keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 98 tahun 2020, tanggal 15 Desember 2020. Pasar tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.520 meter persegi dengan bangunan 1.539 meter persegi.
Ia menjelaskan, pasar tersebut terdiri dari los sebanyak 160 unit, 40 unit kios, kantor pengelola satu unit, sarana MCK empat unit. Selain itu, di pasar tersebut juga tersedia fasilitas ruang anjungan tunai mandiri (ATM) dan satu ruang menyusui.
Teuku Kamaruddin mengatakan pembangunan pasar tersebut dilaksanakan pada tahun 2021 bersumber dana APBN dan APBK Nagan Raya tahun 2021 dengan total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp5,5 miliar lebih, dan diresmikan penggunaannya pada tahun 2022.
Sementara itu, Bupati Nagan Raya, Aceh, HM Jamin Idham mengatakan keberadaan pasar tradisional memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis khususnya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Pemerintah daerah tetap mempertahankan keberadaan pasar tradisional, hal ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya menambahkan.
Selain itu, ia berharap manajemen pengelolaan pasar harus mampu meningkatkan kualitas pasar dan dapat menguntungkan pedagang yang berjualan.
“Kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari pasar ini dalam jangka panjang. Rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi baik bagi pedagang maupun pembeli diharapkan juga bisa ditingkatkan lagi,” kata Bupati HM Jamin Idham.
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025
