Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kota Lhokseumawe, menyatakan hasil tangkapan ikan nelayan di daerah itu mencapai 338,7 ton pada periode Agustus 2022.

"Hasil tangkap ikan nelayan didaratkan di PPI Pusong meningkat pada Agustus 2022 mencapai 338,7 ton," kata Koordinator Unit Pelaksanaan Teknis PPI Pusong Asmadi di Lhokseumawe, Senin.

Asmadi mengatakan dari jumlah tangkapan ikan tersebut maka rata-rata per harinya mencapai 10,9 ton. Sedangkan nilai jual lelang ikan tersebut sebanyak Rp7,9 miliar.

Menurut Asmadi, jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada periode Juli 2022. Pada periode Juli 2022, ikan yang didaratkan di PPI Pusong sebanyak 292,3 ton atau 9,4 ton per hari dengan nilai jual lelang Rp7,7 miliar.

Asmadi menyebutkan tangkapan ikan tertinggi yang didaratkan di PPI Pusong terjadi pada periode April 2022 yang mencapai 637,1 ton. Menurunnya ikan tangkapan nelayan karena cuaca buruk di perairan Selat Malaka.

"Dalam tiga bulan terakhir, tangkapan ikan nelayan menurun akibat faktor cuaca buruk. Nelayan tidak melaut, sehingga menurunnya kunjungan kapal mendaratkan hasil tangkapannya ke PPI Pusong," kata Asmadi. 

Asmadi mengatakan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Pusong berbagai jenis ikan dan didominasi ikan jenis cakalang, layang dan selar bentong.

"Harga ikan bervariasi dan tergantung hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan banyak, maka harganya cenderung turun. Sebaliknya, jika tangkapan sedikit, maka harganya akan mahal," kata Asmadi.

Asmadi mengatakan wilayah penangkapan ikan nelayan Lhokseumawe meliputi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 yang berada di perairan Selat Malaka.

"Rata-rata jumlah kapal motor yang menangkap ikan setiap bulannya berkisar antara 50 hingga 80 unit dengan bobot 10 gross ton atau GT hingga 60 GT," kata Asmadi.
 

Pewarta: Dedy Syahputra
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025