Blangpidie (ANTARA) - Delapan Bupati di wilayah pesisir Barat-Selatan Provinsi Aceh sepakat untuk membangun koridor ekonomi Barsela secara bersama-sama sebagai upaya menyejahterakan masyarakat di daerah itu.
Penjabat Bupati (Pj) Kabupaten Aceh Jaya, Nurdin di Blangpidie, Ahad, mengatakan, pembangunan koridor ekonomi di Barat Selatan Aceh (Barsela) usai dilanda wabah COVID-19 harus dilakukan secara bersama-sama.
“Kita harus lakukan bersama-sama sehingga potensi yang ada bisa kita kolaborasikan dalam satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru,” kata Nurdin usai dirinya melaksanakan pertemuan bersama dengan delapan kepala daerah di Pendopo Bupati kabupaten Abdya.
Adapun bupati dan wali kota yang hadir dalam pertemuan itu terdiri perwakilan bupati Aceh Barat, perwakilan Bupati Nagan Raya, Pj Bupati Abdya, Darmansah, Bupati Aceh Selatan, Tgk. Amran, perwakilan Wali Kota Subulussalam, Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis, Pj Bupati Siemeulue, Ahmadlyah.
Selain bupati turut hadir Kepala Bappeda Aceh, T Ahmad Dadek, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, Rektor UTU Meulaboh, Ishak Hasan, Prof Jasman J. Ma'ruf, para tokoh dan para SKPK Kabupaten Abdya juga turut hadir pada acara pertemuan itu.
Pj Bupati Nurdin menjelaskan hasil kesepakatan bersama dengan Bupati, Walikota dan Pj Bupati dalam wilayah Barsela telah melahirkan 17 butir kesepahaman, salah satunya membentuk badan kerjasama percepatan pembangunan koridor ekonomi Barsela dengan Sekretariat di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.
“Kita akan terus membahas langkah-langkah konkrit kedepannya dimana pada tanggal 3 September 2022 nanti kita juga akan duduk bersama, karena UTU kita sepakati sebagai sekretariat,” kata Nurdin
Nurdin mengatakan untuk tahap awal, dirinya telah ditunjuk sebagai ketua forum pembentukan dan Rektor UTU Dr. Ishak Hasan sebagai Sekretaris.
Kemudian, untuk lokasi pusat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pihaknya akan menyesuaikan dengan pemetaan potensi yang ada.
"Artinya, dilaksanakan dulu pendekatan regional development untuk melihat potensi masing-masing daerah. Sedangkan inisiasi-inisiasi yang sudah ada tetap kita lanjutkan, misalnya di Abdya ada KEK Teluk Surin, di Pulau Banyak ada kawasan khusus wisata dan kawasan Aceh Jaya ada kawasan industri Aceh Jaya," katanya.
kemudian semua potensi tersebut nanti akan dipetakan terlebih dahulu.
Sedangkan pihak UTU selaku metodologi yang tepat akan menyesuaikan potensi-potensi yang ada di delapan kabupaten dalam Barsela.
”Setelah UTU sudah menyesuaikan semua potensi yang ada di wilayah kabupaten masing-masing, baru semua kita akan bergerak dalam satu sistem atau satu kerangka kerja bersama,” katanya.
Ia juga berharap, kepada kepala daerah dalam wilayah Barsela untuk selalu komit dengan apa yang sudah disepakati dan terus mendukung serta selalu memberikan kontribusi dari masing-masing daerah.
“Intinya hari ini kita sudah sepakat membentuk forum dan badan kerjasamanya. Mengenai berapa detail kontribusi dan sebagainya akan kita tentukan di pertemuan pada 3 September 2022 nanti di Meulaboh,” katanya.
Kemudian, kata Nurdin, dukungan dari masyarakat juga sangat diharapkan, karena apapun yang semua program yang dilakukan ujung-ujungnya kembali kepada masyarakat karena manfaat pembangunan ekonomi yang digagas ini akan kembali ke masyarakat.
“Partisipasi masyarakat dalam mengisi koridor ekonomi Barsela ini sangat penting. Maka taqline yang kita dorong misalnya agro industry dan marine industri berbasis masyarakat,” katanya.
Pewarta: SuprianEditor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025