Blangpidie (ANTARA Aceh) - Sekretaris Komisi V DPR Aceh, Siti Nahziah dalam masa reses melakukan sosialisasi antisipasi bahaya narkoba pada masyarakat pedesaan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
"Saat ini semua anggota DPR Aceh sedang melakukan reses ke wilayahnya masing-masing. Selain untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus kami lakukan sosialisasi bahaya narkoba," katanya di Blangpidie, Jumat.
Siti Nahziah menambahkan, untuk tahap awal ini sosialisasi bahaya narkoba khusus difokuskan pada orang-orang tua di pedesaan, karena peran mereka sangatlah penting dari segalanya terutama dalam mengontrol anak sehari-hari.
"Sosialisasi ini membuat saya lebih penting selain menyerap aspirasi masyarakat. Kami tidak mau menyia-nyiakan waktu dalam memberikan pemahaman pada masyarakat terkait bahaya narkoba yang kini sedang melanda generasi bangsa," katanya.
Menurut politisi Partai Aceh tersebut, yang sangat berperan dalam mengantisispasi anak agar terhindar dari penggunaan barang haram tersebut pada dasarnya adalah orang tua, karena apa yang dilakukan anak tentu orang tua lebih mengetahui ketimbang orang lain.
"Banyak yang mengatakan bahwa cara mencegah penggunaan narkoba harus ada fasilitas tempat bermain, atau fasilitas olah raga. Saya pikir tidak, karena itu hanya penunjang. Jadi, kalau menurut saya pada dasarnya adalah orang tua sendiri harus mengontrol anak-anaknya," ujar dia.
Jika anak-anak terkontrol dengan baik, sudah barang tentu akan terhindar terhadap pengaruh narkoba. Karena apapun kegiatan yang dilakukan oleh sang anak pasti orang tuanya lebih duluan mengetahui ketimbang orang lain.
Selain orang tua, peran aparatur desa juga sangat diharapkan untuk mewaspadai penggunaan narkoba oleh para generasi bangsa dengan cara membuat kegiatan-kegiatan keagamaan pada remaja-remaja di desa supaya terhindar dari barang haram tersebut.
Dengan membuat kegiatan keagamaan seperti majelis taklim dan membentuk kelompok pengajian masjid anak-anak pasti terhindar terhadap narkoba, apalagi aparatur desa membuat sebuah peraturan tentang sholat berjamaah untuk remaja.
"Salah satunnya, desa harus keluarkan peraturan pada remaja-remaja untuk Sholat Maqrib berjamaah di masjid. Kemudian usai sholat lanjut baca Alquran sampai waktu Isya baru bubar. Saya pikir kalau program ini dilakukan tiap desa, Insyaalah bisa teratasi, apalagi pencegahan melalui agama," katanya.
Amatan dilapangan, acara sosialisasi bahaya narkoba sekaligus dalam rangka menyerap aspirasi rakyat DPRA tersebut berlangsung di halaman Kantor Kepala Desa Lhang, Kecamatan Setia, dihadiri seratusan warga setempat mulai dari pemuda, orang tua hingga kaum ibu-ibu.
"Saat ini semua anggota DPR Aceh sedang melakukan reses ke wilayahnya masing-masing. Selain untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus kami lakukan sosialisasi bahaya narkoba," katanya di Blangpidie, Jumat.
Siti Nahziah menambahkan, untuk tahap awal ini sosialisasi bahaya narkoba khusus difokuskan pada orang-orang tua di pedesaan, karena peran mereka sangatlah penting dari segalanya terutama dalam mengontrol anak sehari-hari.
"Sosialisasi ini membuat saya lebih penting selain menyerap aspirasi masyarakat. Kami tidak mau menyia-nyiakan waktu dalam memberikan pemahaman pada masyarakat terkait bahaya narkoba yang kini sedang melanda generasi bangsa," katanya.
Menurut politisi Partai Aceh tersebut, yang sangat berperan dalam mengantisispasi anak agar terhindar dari penggunaan barang haram tersebut pada dasarnya adalah orang tua, karena apa yang dilakukan anak tentu orang tua lebih mengetahui ketimbang orang lain.
"Banyak yang mengatakan bahwa cara mencegah penggunaan narkoba harus ada fasilitas tempat bermain, atau fasilitas olah raga. Saya pikir tidak, karena itu hanya penunjang. Jadi, kalau menurut saya pada dasarnya adalah orang tua sendiri harus mengontrol anak-anaknya," ujar dia.
Jika anak-anak terkontrol dengan baik, sudah barang tentu akan terhindar terhadap pengaruh narkoba. Karena apapun kegiatan yang dilakukan oleh sang anak pasti orang tuanya lebih duluan mengetahui ketimbang orang lain.
Selain orang tua, peran aparatur desa juga sangat diharapkan untuk mewaspadai penggunaan narkoba oleh para generasi bangsa dengan cara membuat kegiatan-kegiatan keagamaan pada remaja-remaja di desa supaya terhindar dari barang haram tersebut.
Dengan membuat kegiatan keagamaan seperti majelis taklim dan membentuk kelompok pengajian masjid anak-anak pasti terhindar terhadap narkoba, apalagi aparatur desa membuat sebuah peraturan tentang sholat berjamaah untuk remaja.
"Salah satunnya, desa harus keluarkan peraturan pada remaja-remaja untuk Sholat Maqrib berjamaah di masjid. Kemudian usai sholat lanjut baca Alquran sampai waktu Isya baru bubar. Saya pikir kalau program ini dilakukan tiap desa, Insyaalah bisa teratasi, apalagi pencegahan melalui agama," katanya.
Amatan dilapangan, acara sosialisasi bahaya narkoba sekaligus dalam rangka menyerap aspirasi rakyat DPRA tersebut berlangsung di halaman Kantor Kepala Desa Lhang, Kecamatan Setia, dihadiri seratusan warga setempat mulai dari pemuda, orang tua hingga kaum ibu-ibu.
Pewarta: Pewarta : SuprianUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025