Juru Bicara Satgas PPLN Kota Lhokseumawe Marzuki di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan relokasi seratusan imigran tersebut difasilitasi Pemerintah Kabupaten Bireuen, Pemerintah Kota Lhokseumawe dan lembaga migrasi internasional, International Organizational for Migration (IOM).
"Dari 119 orang yang dipindahkan tersebut, sebanyak 95 imigran Rohingua dari Kabupaten Bireuen dan 24 lainnya Rohingya dari Kota Lhokseumawe," kata Marzuki.
Marzuki mengatakan proses pemindahan imigran Rohingya ke Pekanbaru, Riau, tersebut dengan pengawalan ketat dan dilakukan secara bertahap. Sebelum diberangkatkan, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan.
Selain pemeriksaan kesehatan, mereka juga menjalani tes PCR COVID-19. Hasil pemeriksaan, semuanya dinyatakan sehat dan negatif COVID-19 yang kini masih mewabah.
"Pemindahan imigran Rohingya melalui jalur darat dari Lhokeumawe ke Medan. Sedangkan dari Medan ke Pekanbaru melalui jalur udara. Dengan pemindahan tersebut, maka tidak ada lagi imigran Rohingya ditampung di Aceh," kata Marzuki.
Sebelumnya, sebanyak 114 imigran etnis Rohingya terdampar Kuala Muara Raja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh. Mereka terdampar pada Minggu (6/3) sekira pukul 02.00 WIB.
Dari 114 imigran Rohingya tersebut, sebanyak 68 di antaranya pria dewasa dan 21 perempuan dewasa serta 35 anak-anak. Mereka sempat ditampung di meunasah Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Ganda Pura, Kabupaten Bireuen.
Sedangkan yang imigran Rohingya di Lhokseumawe, terdampar dua gelombang, Juni 2020, sebanyak 99 orang dan September 2020 sebanyak 297 orang.
Sebagian dari imigran Rohingya tersebut sudah dipindahkan sebelumnya. Serta lebih dari seratus orang lainnya melarikan diri di penampungan di Lhokseumawe.
Pewarta: Dedy SyahputraEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025