Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh mencatat pada awal tahun 2016 ditemukan 12 kasus Demam Berdarah Dengue di daerah setempat.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Herliza, Rabu mengatakan selama tahun 2015 terjadi 115 kasus DBD dan  tahun  2014 terjadi 128 kasus.

Warga yang terinfeksi DBD dengan usia bervariasi, tetapi didominasi oleh usia produktif.

Kasus DBD paling banyak ditemukan di Kecamatan Banda Sakti, kemudian Kecamatan Muara Dua, Muara Satu dan yang paling sedikit ditemukan di Kecamatan Blang Mangat.

Penyebab maraknya kasus DBD tersebut, disebabkan karena faktor lingkungan, apalagi kalau sudah memasuki musim hujan.  Sehingga menyebabkan berkembangnya jentik nyamuk Aedes Aegypti.

Lhokseumawe sudah menjadi daerah endemis DBD, untuk kecamatan yang paling banyak ditemukan kasus itu, adalah Kecamatan Banda Sakti, diakibatkan karena pengaruh kepadatan penduduk, ujar Herliza.

Herliza mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali kegiatan gotong royong, karena melalui kegiatan tersebut bisa menjaga kebersihan lingkungan. Apabila lingkungan sudah bersih, maka bisa dipastikan tidak ada penyakit.

Begitu juga apabila sudah mengalami gejala DBD, seperti panas tinggi, demam, nyeri dibagian otot, maka langsung berobat ketempat pelayanan medis, seperti puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Di Lhokseumawe sudah banyak terdapat pusat pelayanan kesehatan, makanya kalau sudah mengalami gejala DBD jangan dibiarkan saja, segera bawa ke tempat pelayanan medis, kata Herliza.



Pewarta: Pewarta : Mukhlis
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025