Aceh Selatan (ANTARA) - Kalangan guru di Kabupaten Aceh Selatan mengakui tugas mengajar di masa pandemi COVID-19 lebih ekstra ketimbang hari biasa untuk mencerdaskan generasi mendatang.

"Kami mengajar bekerja lebih ekstra agar anak bangsa dapat cerdas, terlebih di masa Pandemi COVID 19 ini. Semua kita lagi diuji untuk bersabar dan berikhtiar agar terus mendidik dan mengajar generasi mendatang," kata Gusrizal, guru SMA Negeri 1 Tapaktuan di Kabupaten Aceh Selatan, Minggu.

Gusrizal mengatakan tugas mengajar di masa pandemi COVID-19 dilakukan dengan dua metode, daring dan belajar tatap muka. Jika belajar tatap muka, pembelajaran juga dilakukan dua sif dengan protokol kesehatan ketat.

Sedangkan belajar daring, kata Gusrizal, kalangan guru dan peserta didik dituntut menguasai teknologi dan bisa menggunakan gawai atau telepon pintar.

"Jika belajar daring dan tatap buka dilakukan bersamaan, maka setengah peserta didik masuk kelas dan setengah lagi berada di rumah. Namun, metode pendidikan tentu tidak maksimal," kata Gusrizal.

Menurut Gusrizal, proses mendidik bukan hanya mengajar dan mentrasfer ilmu. Akan tetapi juga membentuk sikap dan karakter peserta didik. Pembentukan karakter tersebut tidak bisa dilakukan secara virtual.
 
Sebagai pendidik, kata Gusrizal, guru sebagai pengajar harus bisa menanamkan serta membentuk sikap dan karakter anak didiknya, sehingga menjadi pribadi yang baik ketika mereka berada di tengah masyarakat.  

"Dalam proses belajar daring, mengajarnya jalan, proses mentransfer ilmunya juga berjalan, tetapi mungkin proses mendidiknya yang tidak jalan. Proses mendidik ini harus dilakukan dengan tatap muka," kata Gusrizal.

Gusrizal memaklumi kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sekarang ini. Di mana di masa pandemi ini kesehatan lebih diutamakan, sehingga jangan sampai peserta didik terpapar COVID-19

"Pandemi COVID 19 memang suatu masalah besar, tapi jangan mengalah dan tetap berusaha mencerdaskan anak bangsa. Kesehatan diutamakan dan pendidikan juga lebih diprioritaskan," kata Gusrizal.

Khairuddin, guru di Kabupaten Aceh Selatan lainnya, mengatakan peran guru dalam belajar tatap muka terbukti lebih efektif ketimbang secara virtual atau daring. Sebab, tugas guru selain sebagai pengajar juga sebagai pendidik.

"Di masa pandemi COVID-19 sekarang ini, seorang guru harus lebih ekstra, guru harus mampu menguasai teknologi karena proses pembelajaran berlangsung secara daring," kata Khairuddin.

Khairuddin mengatakan banyak perubahan dihadapi guru dalam proses belajar mengajar selama masa pandemi COVID-19. Dulu tatap muka, sekarang secara virtual, dulu menggunakan papan tulis, sekarang melalui telepon genggam.

Jika belajar secara virtual terus berlangsung, kata Khairuddin, dikhawatirkan pembelajaran adab ataupun sopan santun tidak bisa terlaksana secara maksimal. 

"Karena itu, kami mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir, sehingga aktivitas pendidikan di sekolah-sekolah kembali normal serta belajar tatap muka bisa digelar," kata Khairuddin.
 

Pewarta: Ilhami Syahputra
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025