Sumber-sumber mengatakan sebagian besar dari 678 orang imigran asal Myanmar itu adalah laki-laki dewasa, namun juga terdapat kaum perempuan dan anak-anak.
Taufik, warga setempat mengatakan, jumlah anak-anak sebanyak 55 orang, perempuan 62 orang dan selebihnya adalah kaum pria.
Mereka ditemukan oleh nelayan di sekitar perairan Kuala Langsa, saat terapung-apung di laut, dengan lima kapal motor. Para nelayan setempat membawa mereka ke Kuala Langsa sekitar pukul 9.
Saat ditemukan, kondisi para imigran dalam keadaan lemah dan banyak yang sakit akibat kekurangan cairan dan juga makanan selama mengarungi laut, kata sumber-sumber itu. Setiba di daratan, mereka langsung ditolong oleh warga setempat dan diberikan makanan seadanya.
Karena banyak yang sakit, pihak-pihak berwenang membuka posko kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada imigran. Hingga kini, ratusan warga asing itu masih berada di lokasi Kuala Langsa.
Di posko tersebut tenaga medis dari TNI/Polri dan juga petugas dari BPBD pemerintah daerah setempat memberikan bantuan pertolongan.
Pada 10 Mei, gelombang pengungsi warga asing yang berasal dari negara yang sama juga terdampar di perairan Kabupaten Aceh Utara, yang juga berjumlah ratusan orang. di antaranya, kaum perempuan dan anak-anak.
Untuk saat ini, imigran yang terdampar di Aceh Utara, ditempatkan sementara di Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Aceh Utara.
Pewarta: Pewarta : MukhlisUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025