Pertemuan kedua pihak berlangsung di ruang Badan Musyawarah DPR Aceh di Banda Aceh, Jumat, yang dipimpin Wakil Ketua DPR Aceh Dalimi dan Ketua Komisi VI DPRA Iskandar Daud.
Pertemuan tersebut turut dihadiri anggota Komisi VI DPR Aceh Zaenal Abidin, Hj Fatimah, Darwati A Gani, Ummi Kalsum, dan Hj Fauziah, Direktur Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh Amren Rahim, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Ketua Komisi VI DPR Aceh Iskandar Daud mengatakan, antara Pemerintah Aceh dengan Hedmark University College sudah lama bekerja sama di bidang kesehatan jiwa.
"Kami berharap kerja sama ini terus berjalan. Sebab, Aceh masih membutuhkan bantuan dalam penanganan kesehatan jiwa," ungkap politisi Partai Demokrat tersebut.
Aceh, kata dia, berterima kasi atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah Norwegia. Seperti pembangunan ruang inap pasien Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.
Selain itu, kata dia, pembangunan kampus Akademi Keperawatan Ibnu Sina Sabang. Serta pemberian beasiswa kepada dokter dan tenaga medis Aceh belajar kesehatan jiwa di Norwegia.
Sementara itu, Prof Arild Granerud mengatakan, kunjungannya ke Aceh untuk yang ketujuh kali itu guna melihat sejauh mana perkembangan kerja sama kesehatan jiwa dengan Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.
"Banyak sudah kemajuan yang dicapai dari kerja sama ini. Termasuk beberapa mahasiswa Aceh yang berhasil meraih gelar master bidang kesehatan jiwa di Norwegia," katanya.
Menurut dia, kerja sama kesehatan jiwa membutuhkan waktu yang panjang. Karena itu, diharapkan kerja sama kesehatan jiwa ini bisa berlangsung di masa mendatang.
"Banyak tantangan pelayanan kesehatan jiwa di Aceh. Apalagi gangguan jiwa lebih berat dari pada kesehatan jantung. Di Aceh, penyakit gangguan jiwa lebih dekat dengan kemiskinan," kata Prof Arild Granerud.
Pewarta: Pewarta : M Haris SA Uploader : Catur Ujianto
COPYRIGHT © ANTARA 2025
