Executive General Manager Bandara SIM Muhammad Iwan Sutisna di Aceh Besar, Senin, mengatakan selama PPKM darurat ini masih ada penerbangan yang langsung ke Jakarta atau Pulau Jawa, sehingga pihaknya berupaya membantu perjalanan seperti menambahkan fasilitas kesehatan.
"Fasilitas kesehatan ditambahkan, kami kerja sama dengan puskesmas terdekat dan juga didukung kantor kesehatan pelabuhan bandara untuk membantu calon penumpang yang belum divaksin agar bisa divaksin," kata Muhammad Iwan Sutisna.
Tidak hanya untuk calon penumpang, kata Muhammad Iwan, pihak Bandara SIM juga menyediakan pusat pelayanan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat yang mau memanfaatkannya.
Namun, lanjut Muhammad Iwan, dirinya mengingatkan kepada calon penumpang atau masyarakat yang menjalani vaksinasi di Bandara SIM harus kelipatan 10 orang, mengingat dalam satu vial vaksin tersebut harus untuk 10 orang.
"Setelah sampai 10 orang langsung kita tindak lanjuti, dan bekerja sama dengan KKP dan Puskesmas Blang Bintang untuk dilaksanakan vaksinasi terhadap 10, 20, 30 orang dan seterusnya," ujarnya.
Kemudian, Muhammad Iwan menuturkan untuk tes usat polymerase chain reaction (PCR) di Bandara SIM belum tersedia, hal itu karena memang persyaratannya sangat ketat, dan hasilnya juga keluar dalam waktu 24 jam.
"Meskipun ada mobile PCR juga sedikit kurang efisien karena hasilnya tetap saja keluar dalam satu kali 24 jam, tidak bisa seketika hasil itu keluar," kata Muhammad Iwan Sutisna.
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025