Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Kota (DPRK) Banda Aceh, M Nasir, B.Sc yang mem bidangi pendidikan dan olahraga, meminta Pemko Banda Aceh ke depan terus meningkatkan mutu guru, sarana dan prasarana pendidikan sekolah pinggiran kota lebih baik dari sekarang.
Pernyataan M Nasir menyahuti keinginan Presiden Jokowi yang menitikberatkan pada pembangunan pendidikan untuk memperbaikan moralitas generasi muda bangsa. Mutu guru dari SD sampai SMA termasuk SMK harus ditingkatkan secara terpogram.
“Keberhasilan anak didik salah satu kuncinya sangat tergantung bagaimana mutu gurunya. Maka, peningkatan mutu guru secara terpogram harus dilakukan setiap tahun. Begitu juga sekolah pinggiran harus diperhatikan,”kata anggota dewan dari Partai Persatuan Pembangunan serius.
Apalagi Pemko Banda Aceh selama ini mengandalkan sejumlah sekolah di ibukota Provinsi Aceh ini, sebagai sekolah unggulan dan favorit di Aceh, sehingga lulusannya bisa menembus sejumlah universitas ternama di Indonesia. Dengan demikian keberhasilan itu harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Pemerintah pusat juga merencanakan akan mengembalikan mata pelajaran ke kurikulum lama, untuk itu guru yang berkualitas sangat penting dalam penyesuaian kurikulum tersebut. Dengan mutu guru bagus diharapkan lulusan disemua jenjang pendidikan di Kota Banda Aceh juga berkualitas dan berprestasi.
Mengenai sekolah SMPN 12 yang sempat “heboh” karena kekurangan murid, guru dan sarana pendidikan, sudah mulai ditingkatkan. Namun, diakui M Nasir karena pemko terbatas dana hingga kini masih perlu perhatian lebih.
“Khusus sekolah pinggiran, seperti SMPN 12 kita sudah minta kepada pemerintah kota perlu diplot anggaran yang cukup dalam APBK tahun 2015 mendatang. Jangan ada kesan, pemko membedahkan antara sekolah pinggiran dengan dalam kota. Kami minta suatu hari nanti sarana dan kualitasnya bisa sama,” tutur M Nasir.
Selain SMPN 12 yang mutunya kurang, pemko harus menjaga dan mempertahanakan sekolah-sekolah yang sudah berprestasi. Untuk peningkatan guru perlu dilakukan pelatihan atau mengirim guru berprestasi untuk belajar di sekolah-sekolah ternama di Indonesia, sehingga pola mengajar yang sudah dipraktekan di sekolah tersebut bisa diadopsi untuk dikembangkan di Banda Aceh.
Disinggung mengenai peningkatan bidang olahraga di sekolah, M Nasir mengatakan dananya masih kecil dan masih menggunakan alat-alat sederhana. Untuk sekolah umum sudah memadai, kecuali sekolah khusus sarana olahraganya pasti lebih lengkap.
Sedangkan pembinan khusus olahraga akan diurus oleh KONI dan anggaranya disesuaikan dengan kemampuan APBK Banda Aceh. Sementara Persiraja meski dimasukkan sebagai mitra kerja Komisi D DPRK Banda Aceh dananya tidak dialokasikan lagi. Karena persiraja sudah menjadi klub sepakbola professional.
“Untuk dana olahraga di Kota Banda Aceh seluruhnya di kelola oleh KONI Banda Aceh. Kalaupun ada sharing dana untuk persiraja sebagai dana pembinaan, ya dari KONI . APBK tidak boleh lagi mengalokasikan dana khusus untuk Persiraja sebagaimana diatur dalam aturan yang ada,”ungkapnya.{ADV}
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025