Salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 yakni RSU Cut Meutia Aceh Utara setiap harinya memusnahkan lima ton limbah medis, termasuk limbah medis pasien COVID-19.
"Pemusnahan limbah medis COVID-19 dilakukan oleh petugas khusus yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD),"kata Humas RSU Cut Meutia Jalaluddin di Lhokseumawe, Minggu (3/1).
Terkait limbah medis COVID-19, kata Jalaluddin, RSU Cut Meutia memiliki incinerator yang telah terintegrasi, sehingga pemusnahan limbah medis dilakukan sendiri di rumah sakit tersebut.
"Untuk pemusnahan limbah medis pasien positif COVID-19 ditangani secara khusus oleh petugas yang telah ditunjuk secara khusus dan dimusnahkan disini (RSU Cut Meutia),"katanya.
Menurut Jalaluddin, pihak RSU Cut Meutia setiap harinya melakukan dua kali pemungutan sampah medis, baik pasien COVID-19 maupun non COVID-19.
"Sampah medis dibawa ke tempat pemusnahan di pekarangan belakang rumah sakit, mulai dari ruang perawatan pihaknya telah memisahkan sampah yang berbahaya maupun tidak,"katanya.
Ia mengatakan, pengelolaan limbah medis tersebut mulai dari penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan, dimana petugas mengumpulkan sampah pada pagi dan sore hari, setelah dikumpulkan limbah yang berbahaya akan segera dieksekusi dengan waktu yang fleksibel setiap harinya.
"Penanganan limbah medis tidak bisa sembarang, karena sangat berbahaya. Jadi penanganannya khusus dan harus berhati-hati. Apalagi limbah pasien COVID-19 harus lebih berhati-hati,"kata Jalaludin.
Ia menyebutkan, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, RSU Cut telah menangani pasien COVID-19 sebanyak 273 orang, dimana 40 pasien diantaranya meninggal dunia.
"Total pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSU Cut mencapai 273 orang, ada 40 pasien yang meninggal dan dinyatakan sembuh sebanyak 232 pasien. Saat ini hanya tinggal satu pasien COVID-19 yang masih dalam perawatan,"katanya.
Pewarta: Dedy SyahputraUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025