“Rumah sakit ini nantinya akan menangani atau merehab pasien candu narkoba, psikotropika, serta zat adiktif lainnya,” kata Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS di Meulaboh, Selasa (17/11).
Baca juga: Pemerintah hibahkan 149.458 M2 tanah eks BRR NAD-Nias untuk Pemkab Aceh Barat
Menurutnya, rumah sakit yang sudah dibangun tersebut nantinya juga akan difungsikan sebagai sarana untuk merawat masyarakat yang terdampak pengaruh buruk narkotika, sehingga diharapkan ke depan tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Namun untuk persiapan operasionalnya, pemerintah daerah kini sedang melakukan berbagai persiapan agar nantinya ketika dioperasikan sepenuhnya, bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai dengan standar layanan kesehatan, kata Ramli MS menegaskan.
Baca juga: Panwaslih Aceh Barat gelar pelatihan jurnalistik untuk pemantau Pemilu
Selain itu, untuk mencegah maraknya peredaran narkotika di Aceh Barat, pemerintah daerah setempat telah menerapkan program Kampung Muslimin di puluhan kecamatan di daerah ini.
Melalui program tersebut, kata dia, turut dilaksanakan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat khususnya kepada kalangan generasi muda, dengan pendekatan secara agama Islam.
Baca juga: IDI: Aceh bisa tekan lonjakan kasus COVID-19 saat libur akhir tahun
“Program ini nantinya yang bertanggung jawab adalah pejabat forum komunikasi pimpinan daerah, yang akan membina masyarakat Aceh Barat agar menjadi masyarakat yang agamis, cerdas, sehat dan berkualitas,” kata Ramli MS.
Selain itu, pemerintah daerah juga gencar mengirim khatib atau penceramah ke setiap desa di Kabupaten Aceh Barat, agar melakukan ceramah agama untuk menjauhkan masyarakat dari pengaruh buruk narkotika, katanya menegaskan.
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025
