Wacana pembangunan mall terpadu di kawasan Terminal Angkot Kota oleh Pemko Banda Aceh yang disampaikan Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal belum lama ini, direspon positif anggota DPRK Banda Aceh Aiyub Bukhari. Gagasan mendirikan mall yang direncana-kan bekerjasama dengan investor luar, dinilai sangat bagus untuk membangkitkan perekonomian kota serta mendongkrak PAD pemko.
Menurut anggota komisi B dewan Banda Aceh yang membidangi ekonomi ini, bila benar-benar mall terpadu yang digabung dengan terminal itu terwujud, proyek tersebut menjadi pilot proyek di Aceh bahkan di Indonesia.Karena setahu Aiyub, belum ada mall di Indonesia yang disatukan dengan terminal.
“Bila mall ini terwujud, jadi pilot proyek di Aceh bahkan di Indonesia. Karena setahu saya belum ada mall yang disatukan dengan terminal,” kata Aiyub.
Meski secara resmi program ini belum disampaikan kepada dewan, karena proyek ini sangat bernas – Aiyub mendukung penuh program tersebut. Aiyub pastikan kawasan terminal Keudah yang kini sepi karena kekurangan penumpang akan berubah menjadi kawasan yang hidup dan ramai dikunjungi warga Banda Aceh dan Aceh Besar.
Diakuinya, Terminal Angkota Kota di Keudah selama ini mulai sepi karena banyak warga kota dan pinggiran kota sudah kurang menggunakan kenderaan umum. Tapi, mereka lebih suka berpergian ke pasar dengan mengunakan kenderaan pribadi.
Akibat kekurangan penumpang, malah bus DAMRI Pemko Banda Aceh yang selama ini diposkan di sana untuk jalur tertentu, terpaksa dialihkan ke tempat lain karena tidak ada yang mengunakan jasanya – DAMRI trayek Batoh-Neusu – terminal Keudah tersebut ditutup, karena hari-hari sering kosong. Dari pada biaya operasional terbuang percuma lebih baik dialihkan ke tempat lain.
Dengan hadir mall meugah itu, denyut perekonomian di kawasan itu bergairah kembali. Puluhan ruko di sekitar terminal yang selama ini tidak ada yang sewa bahkan tutup bertahun-tahun akan dibuka kembali. Untuk cepat terwujud rencana mall yang monumental itu, komisi B mendorong Pemko Banda Aceh agar segera memaparkan program yang direncanakan ke dewan, sehingga tahun depan mall tersebut sudah mulai dibangun.
Diharapkan, mall modern yang akan hadir di jantung Kota Banda Aceh akan menjadi harapan baru bagi home industri di Aceh. Banyak produk industri kecil yang selama ini masih kurang mendapat tempat di tengah membanjiri produk luar masuk ke Kota Banda Aceh, bisa bergairah dan tertampung di mall baru tersebut. Konon, akhir tahun 2015 mendatang diberlakukan pasar bebas ASEAN- tantangan pelaku ekonomi kecil Aceh semakin berat – karena semua produk negara ASEAN dengan leluasa diperbolehkan masuk Aceh.
Kepada calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Banda Aceh, Aiyub memastikan Kota Banda Aceh aman dan nyaman untuk berivestasi.
“Calon investor jangan ragu-ragu untuk menginves modalnya di Banda Aceh. Ibukota propinsi Aceh ini, kini benar-benar aman dan sehat untuk menanamkan modalnya. Tak perlu takut, welcome saja – pasti nyaman,” ajak Aiyub optimis.(ADV)
Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025