Jika anak muda sudah mencintai produk lokal, maka sifat mereka yang akrab dengan teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk kerajinan Aceh

Aceh Besar (ANTARA) - Plt Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah  Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan produk kerajinan yang dihasilkan para pengrajin di daerah setempat harus dicintai generasi muda.

“Salah satu caranya adalah pengurus Dekranasda Aceh harus menumbuhkan rasa cinta dalam diri generasi muda Aceh agar mencintai produk kerajinan daerahnya,” katanya di Banda Aceh, Senin.

Baca juga: Rombongan istri atase militer negara tetangga kagumi kerajinan Aceh

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela rapat Penguatan Internal Dekranasda Aceh di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Ia menjelaskan generasi muda mempunyai peran yang strategis dalam menjaga eksistensi dan warisan kerajinan khas daerah yang dimiliki Aceh.

Baca juga: Songket kerajinan andalan Aceh

“Selama ini citra kerajinan khas Aceh dimata anak muda hanya dipakai oleh orang tua saja padahal banyak sekali pilihannya, makanya perlu mengubah image itu agar mereka lebih mencintai kerajinan khas Aceh,” katanya.

Menurut dia, untuk mengubah citra produk kerajinan di mata muda-mudi Aceh adalah melalui sosialisasi yang baik agar produk kerajinan Aceh lebih dikenal generasi milenial.

Baca juga: Disperindag Aceh tingkatkan ketrampilan IKM kerajinan anyaman pandan

“Kita perlu mensosialisasikan kerajinan Aceh kepada anak muda, mulai dari sekolah sampai Universitas, agar anak muda Aceh bisa lebih mencinta produksi kerajinan khas daerah,” kata Dyah.

Selain itu, Dyah mengatakan generasi muda juga harus dilibatkan dalam mempromosikan produk kerajinan daerah.

"Jika anak muda sudah mencintai produk lokal, maka sifat mereka yang akrab dengan teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk kerajinan Aceh," kata Dyah.

Kepala Bagian Media Hubungan dan Media Massa Humas dan Protokol Setda Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan pengrajin juga harus lebih peka terhadap perkembangan mode dan kebutuhan pasar saat ini.

“Jika pengrajin hanya mengandalkan bagus namun mengabaikan kebutuhan pasar, sama saja setelah dibeli oleh konsumen nanti disimpan juga, karena tidak fungsional,” katanya.



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025