Pembangunan RSPON juga turut diperkuat kerja sama internasional yang tertuang dalam Grant Arrangement antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Belanda, berupa dukungan teknologi kesehatan bertajuk “Advancing Neurological Care: Provision of Specialized Medical Equipment for the National Brain Centre Hospital (NBCH) Expansion.”
Berdiri di atas lahan seluas 116.000 m², RSPON terdiri dari tiga bangunan utama setinggi 11 lantai yang mengintegrasikan layanan medis, pendidikan, dan riset dalam satu ekosistem berkelanjutan. Fasilitas canggih seperti Ruang Radiologi, Cath Lab, LINAC, dan RMI hadir untuk mendukung pelayanan neurologi secara menyeluruh.
Sebagai kontraktor utama, WIKA mengimplementasikan teknologi Building Information Modeling (BIM) 6D untuk memastikan efisiensi konstruksi, presisi perencanaan, dan pengurangan emisi karbon. Hal ini selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang secara konsisten diterapkan dan telah mengantarkan Perseroan meraih peringkat 1 ESG terbaik sektor konstruksi Indonesia versi S&P Global 2025.
“Peninjauan ini bertujuan memastikan infrastruktur yang WIKA bangun telah mencapai tahap kesiapan optimal, dengan standar mutu tinggi bertaraf internasional. Keberadaan RSPON diharapkan menjadi pusat rujukan neurologi nasional yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan layanan medis di Indonesia,” ucap Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW).
Sebagai informasi, pembangunan RSPON turut memperkuat portofolio WIKA dalam sektor infrastruktur kesehatan berstandar internasional. Sebelumnya, WIKA juga telah menyelesaikan pembangunan RSUP Persahabatan sebagai layanan kesehatan respirasi ibu dan anak di Jakarta, serta Rumah Sakit Kemenkes Surabaya sebagai RS Vertikal Katastropik pertama dan terbesar di Indonesia.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025