"Dari kemarin (Senin) banjir di wilayah Aceh Selatan beberapa lokasi, debit airnya sudah menyusut. Tapi pagi ini menumpuk di Trumon Dalam," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, Cut Syazalisma, dihubungi di Aceh Selatan, Selasa.
Selama dua hari terakhir banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Timur, Trumon Tengah, beberapa permukiman penduduk direndam air dengan kedalaman dua sampai tiga meter, ratusan warga terpaksa dievakuasi mengungsi.
Kata dia, hari ini (Selasa) merupakan puncak banjir yang telah terjadi Jum`at (14/12) malam, sebab di beberapa kawasan terpantau sudah menyusut, walau pun aktivitas masyarakat belum pulih karena air masih merendam permukiman dan rumah.
Genangan air masih bertahan di wilayah tiga desa dalam Kecamatan Trumon Dalam, karena daerah tersebut merupakan kawasan terdekat mulut muara sungai, akan tetapi kondisi laut belum bisa menerima air sungai.
"Hari ini rendaman air terparah di Kecamatan Trumon Dalam, air menumpuk di situ sebelum surut ke laut. Cuma persoalannya mulut muara tertutup karena tengah terjadi pasang, air belum bisa surut ke laut," sebutnya lagi.
Masyarakat di beberapa desa dalam permukiman setempat dipastikan sudah aman setelah dievakuasi mengungsi sejak Senin (17/12) karena sudah lebih awal diprediksi akan ada rendaman lebih tinggi di kawasan setempat.
Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan tenda pengungsian masih ditempati warga yang rumahnya masih terendam, bersama-sama dengan pihak terkait sudah didirikan dapur umum dan penyediaan logistik tanggap darurat.
Demikian halnya jalan lintas darat Aceh Selatan tujuan Medan, Sumatera Utara, yang ?lumpuh akibat rendaman air di badan jalan nasional, kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa menyeberang menggunakan jasa mobil trado.
"Lintasan jalan raya sudah diupayakan pihak Kepolisian Aceh Selatan penyediaan satu unit mobil trado untuk mobilisasi kendaraan.
Beberapa kendaraan juga sudah ada yang nekat menerobos karena masih ada air," demikian Cut Syazalisma.
Sementara itu, tokoh masyarakat barat selatan Aceh, Sufrijal Yusuf, SH menyatakan, musibah banjir di kawasan Trumon tersebut hampir terjadi setiap tahun, sehingga menjadi masalah serius yang harus ditangani pemerintah.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Aceh itu mengharapkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh untuk segera melakukan penelitian untuk mencari tahu apa penyebab utama seringnya terjadi banjir di kawasan tersebut.
"Jadi, saya berharap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh melakukan penelitian, karena dampaknya cukup besar, mengingat musibah ini sudah menahun," katanya.
Penelitian ini dilakukan agar pemerintah tidak salah dalam melakukan pencegahan, sehingga banjir serupa tidak terjadi lagi pada tahun-tahun berikutnya, kata Suprijal yang juga calon anggota DPR Aceh Dapil 9 untuk Pemilu 2019.
Pewarta: AnwarEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025