Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, berharap adanya kepedulian lebih dari pemerintah atasan dalam penangganan bencana alam banjir secara permanen untuk pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

"Selama setahun ini, banjir terus berulang, bagaimana kita bisa memberi kenyamanan masyarakat apabila tidak ada solusi penanganan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Aceh Selatan, Cut Sazalisma, ketika dihubungi di Aceh Selatan, Rabu.

Melalui sambungan teleponnya dijelaskan, bahwa selama dua hari terakhir puluhan kepala keluarga terisolir akibat banjir, aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh akibat rendaman air banjir yang muncul dari luapan sungai daerah setempat.

Kabupaten Aceh Selatan berjarak sekitar 250 kilometer dari arah timur Kabupaten Aceh Barat ini, memiliki banyak aliran sungai, bahkan ?ada yang hulu sungainya terhubung ke Aceh Tenggara, yang kerap dilanda banjir bandang.

"Imbas dari bencana di daerah atas sana, juga sampai ke Aceh Selatan, saya pikir penanganan permanen ini bukan hanya di sini, tetapi seluruh daerah yang rawan bencana, harus ada perhatikan khusus dalam pembangunan apapun," jelasnya.

Terhitung sejak November hingga Desember 2018 ini, sudah dua kali terjadi bencana alam banjir dan terjadinya longsor di beberapa titik, BPBD terus bekerja melakukan evakuasi, penyaluran logistik dan mendata kerusakan infrastruktur.

Cut Sazalisma, menuturkan, bencana tersebut diharapkan tidak dianggap sebagai bencana musiman sehingga terkesan tidak butuh upaya penangganan, sementara kondisi masyarakat terdampak sudah sangat memperihatinkan.

"Hanya itu saja yang bisa kita lakukan?. Masyarakat butuh hadirnya pemerintah melindungi dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin selamanya kita hanya tangani darurat tanpa ada upaya secara permanen," keluhnya.

Kondisi terkini di Kabupaten Aceh Selatan, masih ada sebagian permukiman masyarakat yang terendam oleh banjir luapan sungai akibat tingginya intensitas curah hujan mengguyur dalam dua pekan terakhir.

Tim BPBD terus memantau perkembangan dampak banjir, sementara untuk kawasan yang terisolir sudah dapat diterobos dengan perahu karet, namun masyarakat belum dapat beraktivitas seperti hari biasanya.

Pewarta: Anwar
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025