"Kemarin (Ahad, 1/4), itu banjir murni di Aceh Selatan. Tapi kalau dua lagi, itu banjir kiriman," ucap Pelaksana tugas Kepala BPBD Aceh Selatan, Suhaidi melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Selasa.
Pekan lalu, jelasnya, telah terjadi tiga kali banjir akibat hujan lebat dan angin kencang, yakni Kamis (29/3) lalu Sabtu (31/3), dan Ahad (1/4), mengakibatkan ribuan penduduk terdampak dan puluhan hektare persawahan gagal panen.
Ia menerangkan, selama ini terdapat beberapa kecamatan dari total 18 kecamatan dengan total 260 desa di wilayah tersebut selalu menjadi langganan banjir, terutama kiriman.
Banjir kiriman dan tanah longsor di Aceh Selatan tahun ini telah merendam 10 kecamatan dan total 75 desa, memutuskan akses sejumlah desa akibat timbunan longsor terjadi, Selasa (20/3).
Lazimnya banjir kiriman terjadi karena wilayah ini memiliki beberapa hilir sungai, sedangkan hulu sungai berada di dataran tinggi Aceh wilayah Tengah yakni Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
"Kawasan yang banjir, memang itu-itu saja. Namun, terdapat beberapa sungai yang mengalami pedangkalan, sehingga harus segera dilakukan normalisasi," kata dia.
Kondisi topografi Aceh Selatan terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit, hingga pegunungan dengan tingkat kemiringan sangat curam atau terjal.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Aceh Tenggara dan Gayo Lues di Utara, sedangkan di Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Samudera Hindia.
Bila bajir kiriman terjadi, akibat meluapnya beberapa sungai setempat. Diantaranya Sungai Gelombang yang berbatasan dengan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, tutur Suhaidi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarin memperkirakan, sejumlah daerah di bagian Barat dan Selatan Aceh berpotensi hujan sepanjang pekan ini.
"Perlu diwasapadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir," ucap Prakirawan Blangbintang, Aceh, Anang Heriyanto.
Seperti diketahui, wilayah Barat dan Selatan di Aceh merupakan daerah non zoom atau tidak mengenal musim baik musim kemarau dan musim hujan.
"Tapaktuan, Suka Makmue, Subulussalam, Singkil, dan Meulaboh, kita minta masyarakatnya meningkatkan kewaspadaan," katanya.
"Di tambah empat daerah dataran tinggi di Aceh wilayah Tengah yakni Takengon, Simpang Tiga Redelong, Blangkejeren, dan Kutacane pun sama," tegas Anang.
Pewarta: Muhammad SaidEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025