Tapaktuan (Antaranews Aceh) - Sebagian besar desa di wilayah Trumon Raya ((Kecamatan Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur), Kabupaten Aceh Selatan hingga Sabtu sore masih dikepung banjir luapan.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri kepada wartawan di Tapaktuan, menyebutkan, banjir luapan yang menggenangi pemukiman penduduk, lahan pertanian dan badan jalan nasional di kawasan Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah itu merupakan banjir kiriman dari Sungai Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
"Banjir luapan mulai terjadi sejak Jumat (29/12) yang menggenangi sejumlah desa dalam wilayah Trumon Raya ini bukan hanya menggenangi pemukiman penduduk, namun jalan nasional Banda Aceh - Medan, Sumut, tepatnya di Desa Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah juga ikut tergenang banjir," katanya.
Kendati tidak mengundang kemacetan lalu lintas, lanjut Mayfendri, namun banjir yang menggenangi badan jalan nasional Banda Aceh - Medan tersebut ikut mengganggu kelancaran para pengguna jalan.
"Ketinggian air di ruas jalan nasional tepatnya di Desa Ladang Rimba masih bisa dilewati kendaraan. Kendati demikian kita meminta kepada pengendara untuk tetap waspada saat melintas di lokasi badan jalan yang tergenang banjir luapan tersebut," sarannya.
Menurut laporan yang diterima SAR Aceh Selatan, hingga Sabtu (30/12) pukul 14.16 WIB ketinggian air terus naik. Kendati demikian, lanjut Mayfendri, warga dilaporkan masih memilih bertahan di rumah mereka masing-masing.
"Kami tetap memantau situasi lapangan. Jika masyarakat menghendaki untuk mengungsi kami siap melakukan evakuasi," papar Mayfendri.
Sesuai data yang diterima SAR Aceh Selatan, ada empat desa yang digenangi banjir kiriman tersebut, di antaranya Desa Lhok Raya, Titi Poeben, Cot Bayu dan Padang Harapan.
"Ini banjir kiriman dari Sungai Sultan Daulat, namun ketinggiannya tidak separah seperti bulan lalu," kata Mayfendri.
Ia menambahkan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Aceh Selatan terkait dengan banjir luapan tersebut.
Pewarta: HendrikEditor : Antara Aceh
COPYRIGHT © ANTARA 2025