Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemulihan aliran listrik di daerah bencana Sumatera paling berat adalah di Provinsi Aceh, namun ia memastikan pemerintah berupaya keras untuk mengatasinya.

Prabowo berharap aliran listrik di daerah bencana dapat kembali pulih dalam waktu sekitar 1 minggu. Hal itu disampaikan Presiden di Lanud Soewondo, Sumatera Utara, Sabtu.

"Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi semua bekerja keras," ujar Prabowo.

Sebagai informasi, Nabi Musa memiliki mukjizat berupa tongkat yang mampu membelah Laut Merah dan berubah menjadi ular. 

Baca juga: Presiden Prabowo minta maaf karena listrik Aceh belum menyala penuh

Lebih lanjut Presiden menjelaskan,  sebagian wilayah masih tergenang banjir sehingga menghambat perbaikan jaringan dan pemasangan kabel.

"Masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan, karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih harus kita atasi," katanya.

Karena itu, ia berharap masyarakat memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara seketika.

Berdasarkan data Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN menargetkan Tower Emergency Brandan-Langsa yang menghubungkan Banda Aceh dengan backbone kelistrikan Sumatera pulih pada Minggu (14/12).

Hingga tanggal 11 Desember 2025 dilaporkan kondisi pemulihan Aceh tercatat 36 persen, Sumatera Utara 99,8 persen setelah longsor susulan dan Sumatera Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.

Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan BBM untuk operasional kendaraan.


Baca juga: Prabowo cek kondisi listrik Aceh, Bahlil: Malam ini nyala semua



Pewarta: Fathur Rochman
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025