Aceh Tamiang (ANTARA) - Akses jalan dan jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang dikepung banjir luapan sungai akibat hujan deras yang melanda wilayah setempat, warga setempat terpaksa mengevakuasi diri menggunakan rakit dari batang pisang.
"Saat ini ada tiga desa dikepung banjir yakni, Desa Sulum, Suka Makmur dan Juar. Warga keluar kampung naik rakit yang dibuat dari batang pisang," Datok Penghulu (Kepala Desa) Sulum, Alimat Pante saat dikonfirmasi, di Aceh Tamiang, Rabu.
Alimat mengatakan, banjir terjadi sejak semalam setelah hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Aceh Tamiang sejak Selasa (11/11) sore.
Baca juga: Banjir rendam sejumlah rumah di Lhoong Aceh Besar
Akibatnya, air merendam jalan dan jembatan di sana hampir satu meter, dan membuat kendaraan tidak bisa melintas. Tetapi, pemukiman penduduk sejauh ini masih aman dari banjir.
Ketiga desa yang dikepung banjir tersebut berada di seberang sungai, dihuni ratusan kepala keluarga (KK). Aktivitas belajar mengajar di sekolah juga sempat terganggu karena guru tidak bisa menyeberang.
"Namun yang jadi kendala warga, hari ini Rabu pas ada pekanan di Pasar Babo. Tapi banjir warga tidak bisa belanja kebutuhan pokok sehari-hari, persediaan ekonomi terancam di rumah," ujarnya.
Kata dia, sejauh ini banjir mulai berangsur surut. Tetapi kendaraan belum juga berani melintas jembatan penghubung. "Banjir sudah surut sekitar 30 centimeter. Kondisi masih aman, tidak ada warga yang mengungsi," kata Alimat.
Sementara itu, Personel Pospol Sekerak Polsek Karang Baru, Aiptu Bambang Sugeng mengatakan, sejak pagi tadi akses menuju Kampung Sulum lumpuh karena jalan dan jembatan masih terendam. Petugas bersiaga di ujung jembatan sembari membantu warga melintas berjalan kaki.
"Tadi malam air alur meluap setinggi 1,5 meter di sepanjang jembatan. Sejumlah warga dan pedagang asongan yang akan masuk ke Sulum tertahan di jembatan," kata Bambang.
Dalam kesempatan ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery saat dikonfirmasi menyampaikan banjir di Desa Sulum dan sekitarnya sudah surut. Aktivitas warga berangsur normal.
"Hanya air lewat. Kondisi terkini banjir di kawasan Desa Pematang Durian dan Desa Sulum air sudah mulai surut," ujarnya.
Meski demikian, Bayu menyatakan personel BPBD terus memantau perkembangan banjir dan debit sungai Aceh Tamiang dari hulu hingga hilir dalam kondisi perkiraan cuaca di musim hujan di akhir tahun ini.
"BPBD dan Tim SAR terus memperbaiki gorong-gorong sumbat yang menjadi faktor utama air meluap ke jalan raya tersebut," demikian Iman Suhery.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan lebat dan banjir di pantai barat Aceh
Pewarta: Dede HarisonEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025