Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh melalui Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) mempromosikan motif kerajinan bungong kayee (bunga kayu) dalam ajang di ajang Pameran Kriya Unggulan Dekranasda se-Aceh, yang berlangsung di UMKM Center Bank Aceh, Lampineung, Banda Aceh, sebagai upaya membangkitkan hasil kerajinan UMKM lokal.
“Melalui motif bungong kayee ini, kita ingin menunjukkan identitas Nagan Raya sekaligus mendorong para perajin agar terus berkreasi dan membawa produk lokal ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Cut Inda dalam keterangan diterima ANTARA, Senin.
Dalam ajang peragaan busana tersebut, Ketua Dekranasda Kabupaten Nagan Raya, Aceh Cut Inda yang menampilkan motif khas daerah berhasil meraih juara ketiga. Sedangkan juara pertama diraih oleh Ketua Dekranasda Kota Lhokseumawe, sedangkan juara kedua diraih oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Timur.
Baca juga: Kolosal ratoh jaroe hingga pagelaran busana Islami semarakkan opening Meuseuraya Festival 2025
Dalam ajang fashion show tersebut, Cut Inda tampil memukau dengan memperkenalkan motif “bungong kayee”, melalui balutan busana modis yang telah diberi hak paten sebagai motif khas Kabupaten Nagan Raya.
Cut Inda Ratna Safriati mengatakan perolehan juara ketiga tersebut menjadi motivasi bagi Dekranasda Nagan Raya untuk terus meningkatkan kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, serta memperkenalkan kekayaan budaya lokal ke tingkat nasional.
“Raihan juara III ini diharapkan dapat semakin memacu semangat kita untuk memperkuat eksistensi Dekranasda Nagan Raya dan mengangkat potensi daerah melalui karya-karya kreatif,” katanya.
Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir mengatakan Pameran Kriya Unggulan Dekranasda se-Aceh diikuti oleh 95 unit usaha, terdiri atas 69 stan kuliner dan 26 usaha binaan Bank Indonesia, Bank Aceh, serta Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Selama dua hari pameran ini digelar, tercatat perputaran uang mencapai sekitar Rp150 juta. Ini menunjukkan potensi besar sektor kerajinan daerah. Ke depan, kita berencana memperpanjang durasi pameran dan akan menggelar kegiatan serupa sedikitnya tiga kali setahun,” ungkapnya.
Baca juga: 10 pelanggar terjaring razia syariat Islam di Aceh Besar
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025