Banda Aceh (ANTARA) - Baitulmal Aceh mengungkapkan potensi zakat dan infak di provinsi ujung barat Indonesia tersebut mencapai Rp3,1 triliun.

Komisioner Baitulmal Aceh Bidang Perencanaan, Monev, Riset, dan Pengembangan Muhammad Ikhsan di Banda Aceh, Selasa, mengatakan potensi zakat dan infak tersebut baru tergarap sebesar 12 persen atau Rp350 miliar.

"Potensi zakat dan infak di Aceh cukup besar hampir setengah dana otonomi khusus yang diterima Aceh selama ini. Potensinya mencapai Rp3,1 triliun, tetapi yang baru dapat dikumpulkan sekitar 12 persen atau Rp350 miliar," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan Muhammad Ikhsan pada sosialisasi potensi dan kewajiban zakat untuk kalangan media. Sosialisasi tersebut dilaksanakan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh bekerja sama dengan Baitulmal Aceh.

Menurut dia, potensi zakat dan infak tersebut belum sepenuhnya tergarap dengan maksimal. Padahal, jika potensi tersebut dapat terealisasi, dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Muhammad Ikhsan mengatakan potensi zakat dan infak tersebut diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB). Dari PDRB tersebut disisipkan sekitar 2,5 persen dari kewajiban zakat.

Namun, kata dia, realisasi yang terkumpul saat ini baru sebesar Rp330 miliar. Sebagian besarnya zakat tersebut diterima dari gaji aparatur sipil negara (ASN), baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota.

"Jadi, masih ada 88 persen potensi zakat dan infak tersebut yang belum tergarap. Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, baik perorangan maupun usaha menyalurkan zakat dan infak melalaui baitulmal, baik provinsi maupun kabupaten kota," katanya.

Muhammad Ikhsan mengatakan pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan baitulmal kabupaten kota dalam meningkatkan penerimaan zakat dan infak, terutama dari kalangan perusahaan.

Muhammad Ikhsan mengatakan potensi zakat dan infak dari perusahaan tersebut cukup besar, tetapi belum tergarap secara optimal. Ke depan, pihaknya berupaya meningkatkan sosialisasi kepada perusahaan akan pentingnya menyalurkan zakat dan infak melalui baitulmal.

"Kami juga berharap dukungan pemerintah provinsi maupun kabupaten kota dalam meningkatkan kesadaran perusahaan dalam menyalurkan zakat dan infak melalui baitulmal," kata Muhammad Ikhsan.

Baca juga: Baitul Mal Aceh salurkan zakat untuk biaya hidup Rp3,2 miliar ke 2.082 mustahik



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025