Istanbul (ANTARA) - Hamas mengatakan bahwa mereka telah menerima jaminan dari para mediator dan Amerika Serikat (AS) bahwa perang Israel di Jalur Gaza telah "berakhir sepenuhnya." Meski begitu, kata damai di Palestina masih jadi tanya bagi sebagian besar masyarakat dunia.
“Kami telah menerima jaminan dari saudara-saudara kami, para mediator, dan pemerintah AS, yang semuanya menegaskan bahwa perang telah berakhir sepenuhnya,” kata pemimpin Hamas Khalil al-Hayya pada Kamis (9/6).
Dalam pidato yang direkam sebelumnya, al-Hayya mengumumkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel dan menguraikan langkah-langkah yang akan segera dilakukan, termasuk penarikan pasukan Israel, pembukaan kembali perlintasan perbatasan Rafah, serta masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca juga: Kronologi kapal bantuan ke Gaza dicegat Israel di tengah laut
Ia mengatakan perjanjian tersebut juga mencakup pembebasan tahanan besar-besaran, dengan pembebasan 250 warga Palestina menjalani hukuman seumur hidup di penjara-penjara Israel dan 1.700 lainnya yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023, di samping semua tahanan yang merupakan anak-anak dan perempuan.
Selain itu, Hamas akan terus berkoordinasi dengan faksi-faksi nasional dan Islam untuk melaksanakan langkah-langkah yang tersisa, melindungi kepentingan Palestina, dan mengupayakan penentuan nasib sendiri serta pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Sebelumnya pada 29 September, Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana gencatan senjata 20 poin untuk Gaza yang mencakup pembebasan semua tawanan Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, gencatan senjata permanen, serta penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza.
Kesepakatan antara Hamas dan Israel pertama kali diumumkan oleh Trump pada Kamis pagi, dan kemudian dikonfirmasi oleh Tel Aviv.
Baca juga: Blokade Israel akibatkan warga Gaza tak makan berhari-hari
Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata yang dimiliki Hamas.
Rencana tersebut juga menetapkan pendanaan dari negara-negara Arab dan Islam untuk membentuk pemerintahan baru serta melakukan rekonstruksi di wilayah kantong Palestina itu.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas: Kami terima jaminan AS, perang di Gaza telah berakhir
Pewarta: Yoanita Hastryka DjohanEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025