Aceh Barat (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan dampak dari Siklon Ragasa di Laut Cina Selatan, menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah pantai barat daya dan selatan Aceh.

“Meski tidak merata, namun cura hujan yang terjadi ini dapat menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat,” kata kata Prakirawan Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Rijal Sains Fikri kepada ANTARA, Rabu.

Seperti diketahui, Ragasa adalah nama sebuah Topan Super (Super Typhoon) yang sangat kuat dan dikategorikan sebagai salah satu badai terkuat di dunia pada tahun 2025, mencapai intensitas Kategori 5 dalam skala Saffir-Simpson. 

Badai ini terbentuk di Samudra Pasifik barat dan telah menyebabkan kerusakan signifikan, banjir, dan korban jiwa di Filipina, Taiwan, Hong Kong, dan Tiongkok

Rijal mengatakan dampak dari badai Ragasa di wilayah Laut Cina Selatan, juga dapat menyebabkan terjadinya hujan ringan, yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Fenomena petir dan angin kencang diprakirakan dapat terjadi pada sore hingga malam hari di pesisir barat hingga selatan Aceh.

BMKG mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dengan potensi hujan disertai petir dan angin kencang, karena dapat menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Masyarakat diimbau waspada dan tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan, guna menghindari hal yang tidak diinginkan, demikian Rijal Sains Fikri.

Baca juga: BMKG: Karhutla masih berpotensi terjadi di barat Aceh selama September



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025