Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menerima kunjungan Deputy Head of Mission of the New Zealand (Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Selandia Baru) Giselle Larcombe dalam rangka penjajakan kerja sama pendidikan dan ekonomi perempuan di kota setempat.

"Kami membahas perkembangan politik, sosial, dan ekonomi Aceh pasca 20 tahun perjanjian damai atau MoU Helsinki, serta menjajaki peluang kerja sama bilateral di berbagai bidang," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah, di Banda Aceh, Selasa.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kota Banda Aceh itu, Pemkot Banda Aceh ikut memaparkan profil kota Aceh yang memperkenalkan potensi dan perkembangan terbaru ibu kota Provinsi Aceh itu.

Afdhal menyatakan kunjungan ini sangat tepat karena masih dalam momentum istimewa, yakni 20 tahun perdamaian Aceh.

“Sebuah perjalanan panjang dari konflik menuju kedamaian yang kita nikmati hari ini. Banda Aceh juga berdiri sebagai simbol kebangkitan setelah bencana tsunami 2004,” ujarnya.

Ia menekankan, bahwa transformasi politik dan keamanan pasca MoU Helsinki 2005 telah menciptakan stabilitas untuk pembangunan Aceh, khususnya di Banda Aceh.

Baca: Siapkan Perwal, Pemko Banda Aceh bakal kurangi pajak barang dan jasa

Dalam kesempatan ini, Afdhal memaparkan bahwa Banda Aceh memiliki penduduk sebanyak 270 ribu jiwa dengan mayoritas usia produktif. Pertumbuhan ekonomi kota tahun lalu mencapai 6,08 persen.

"Pertumbuhan ini ditopang oleh lebih dari 34 ribu UMKM, sektor ekonomi kreatif, dan lebih dari 77 objek wisata," ujarnya.

Sementara itu, Giselle Larcombe menyampaikan bahwa kunjungannya bertujuan untuk melihat langsung perkembangan Aceh 20 tahun pasca perjanjian damai.

Selandia Baru, kata dia, berminat untuk menjalin kerjasama pada beberapa sektor utama, seperti pemberdayaan ekonomi perempuan, pertukaran keterampilan di bidang energi terbarukan dan pertanian.

Serta, program beasiswa S2 dan S3 bagi masyarakat Aceh, termasuk program khusus terhadap pengembangan aparatur sipil negara (ASN).

“Kami bersyukur dapat berkunjung dan tidak sabar melihat situs budayanya. Kami ingin melihat bersama bagaimana fungsi pembangunan sosial ekonomi berjalan,” demikian Larcombe.

Baca: Di tengah efisiensi, Pemko Banda Aceh gelontorkan Rp679 juta untuk konten medsos



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025