Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar menyatakan terus memastikan kelancaran distribusi dan persediaan komoditas cabai merah menyusul kenaikan mencapai Rp80 ribu per kilogram di pasaran.
"Kenaikan ini dipicu tingginya permintaan masyarakat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sementara pasokan dari daerah penghasil terbatas," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar, Nazarul Khairi di Lambaro, Selasa.
Ia menjelaskan salah satu langkah antisipatif yang dilakukan adalah memastikan jalur distribusi kebutuhan pokok dan komoditas berjalan lancar dari daerah penghasil sehingga barang tersedia dengan cukup di pasaran.
Baca juga: Ini pemicu deflasi Aceh Juni
Ia mengatakan pada pekan sebelumnya harga cabai merah berada pada angka Rp60 ribu per kilogram dan pada pekan kedua September menyentuh Rp80 ribu per kilogram.
Menurut dia kenaikan signifikan tersebut terjadi pada cabai merah sementara komoditas lainnya stabil.
Berdasarkan pemantauan harga di pasar Induk Lambaro, Aceh Besar terjadi penurunan untuk komoditas bawang putih dari sehari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp35 Kilogram.
Adapun harga beras medium Rp15.000 per kilogram, premium Rp15.700 per kilogram, beras SPHP Rp13.100 per kilogram, bawang merah Rp35 ribu per kg, bawang putih Rp35 ribu per kilogram, gula pasir Rp18 ribu per kg, minyak goreng curah Rp17.100 per kg, minyak kita Rp15.700 per kg dan tepung terigu Rp14 ribu per kg.
"Secara umum harga kebutuhan pokok masih stabil dan persediaan cukup untuk memenuhi permintaan konsumen," katanya.
Baca juga: Harga cabai merah penyebab utama deflasi Aceh di bulan Mei
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025