Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, Provinsi Aceh memberikan penghargaan tokoh perdamaian kepada Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, M Jusuf Kalla, sebagai salah satu tokoh berjasa dalam perdamaian Aceh yang telah memasuki dua dekade.
"Penghargaan yang kita berikan kepada para tokoh perdamaian Aceh sebagai wujud apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga dan merawat perdamaian," kata Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman di Darussalam, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan dalam rangka memperingati dua dekade perdamaian Aceh dengan memberikan penghargaan tokoh perdamaian kepada Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 dan turut menyampaikan pidato perdamaian dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: JK: Muzakir Manaf sudah menjadi panglima pembangunan untuk Aceh
Jusuf Kalla dijadwalkan hadir langsung ke UIN Ar Raniry Banda Aceh, namun harus menyampaikan pidato perdamaian secara zoom karena setelah lepas landas pesawat yang ditumpangi harus kembali sebab pesawat bermasalah pada mesin karena burung.
"Jusuf Kalla merupakan salah satu tokoh kunci yang memiliki peran krusial dan strategis dalam mewujudkan perundingan dan perdamaian di Aceh," katanya.
Adapun penerima penghargaan tokoh perdamaian Aceh dari UIN Ar Raniry Banda Aceh yakni Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, M Jusuf Kalla, Malik Mahmud Al-Haythar (Wali Nanggroe Aceh dan Ketua Juru Runding GAM di Helsinki, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Prof Hamid Awaluddin (Ketua Juru Runding RI di Helsinki dan Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI) dan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Rusia (2008);
Kemudian Mr Juha Christensen (Negosiator dari Finlandia yang memainkan peran penting dalam perdamaian Aceh), Sofyan A Djalil (Anggota Tim Perunding RI di Helsinki dan Tokoh Aceh Jakarta), Nur Djuli (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki), Zaini Abdullah (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki), Bakhtiar Abdullah (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki) dan Nurdin Abdurrahman (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki)
Selanjutnya Irwandi Yusuf (Kepala Perwakilan GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM) dan Mantan Gubernur Aceh), Zakaria Saman, Shadia Marhaban (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki), Teuku Hadi (Anggota Tim Perunding GAM di Helsinki), Tengku Nasruddin Bin Ahmad, Perunding GAM CoHA;, Teuku Kamaruzzaman, Perunding GAM CoHA, Amni Ahmad Marzuki, Perunding GAM CoHA, Cut Farah Meutia (Anggota Tim Perunding GAM di Tokyo) dan Erwanto (Anggota Tim Perunding GAM di Tokyo).
Kemudian Almarhum Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe, almarhum Tengku Sofyan Ibrahim Tiba, almarhum Cut Nur Asikin, Tokoh Perempuan Aceh Pejuang Referendum Aceh, almarhum Jafar Siddik Hamzah dan Munawar Liza Zainal.
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, sebagai institusi pendidikan tinggi Islam, memandang perdamaian bukan hanya sebagai kondisi tanpa konflik, tetapi juga sebagai fondasi bagi lahirnya generasi cerdas, berakhlak mulia, dan berdaya saing serta mampu merawat dan membumikan perdamaian dalam tataran ideologi, logos dan etos.
Wakil Presiden ke 10 dan ke 12 M Jusuf Kalla menyampaikan terima kasih kepada Rektor UIN Ar Raniry atas penghargaan dan undangan dalam menyampaikan pidato perdamaian 2 dekade perdamaian Aceh.
"Saya menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir langsung karena setelah pesawat lepas landas sekitar 10 menit harus kembali lagi karena terjadi permasalahan pada mesin akibat burung," kata JK yang hadir secara zoom.
Baca juga: Jusuf Kalla minta PMI Banda Aceh bangun rumah singgah untuk anak thalassemia
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025