Aceh Barat (ANTARA) - Direktur Utama Arsari Group Hashim Djodjohadikusumo bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar dan Bupati Aceh Barat Tarmizi meresmikan pabrik karet remah di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat.
“Saya berbahagia hari ini, karena bisa meresmikan pabrik karet di Aceh Barat, tentunya pabrik ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Hashim Djodjohadikusumo di Aceh Barat, Selasa.
Adik kandung Presiden Prabowo ini mengatakan pembangunan pabrik karet tersebut sebetulnya telah dimulai sejak tahun 2013 lalu, dan baru selesai dan bisa dioperasionalkan pada tahun 2025 ini.
Baca juga: Hashim ungkap alasan Prabowo pilih Gibran sebagai Cawapres di depan 1.000 Pengusaha Tionghoa
Hashim mengatakan untuk sementara, pabrik pengolah karet remah tersebut dapat menampung sebanyak 200 orang karyawan, dan ke depan diharapkan bisa menampung dua shift pekerja yaitu 400 hingga 600 orang karyawan.
Ada pun kapasitas mesin yang saat ini terpasang di pabrik tersebut, dapat mengolah 10 ton karet basah per jam atau lima ton karet kering per hari.
Pabrik in juga dapat mengolah 100 ton karet kering/hari atau sekitar 30.000 karet kering ton per tahun, dengan biaya operasional yang dikeluarkan untuk pengolahan karet mencapai Rp4 miliar per hari.
Hashim menjelaskan pembangunan pabrik ini memerlukan waktu hampir 12 tahun lamanya sampai rampung.
“Ini mungkin pabrik paling lama pembangunannya di Indonesia,” kata Hashim disambut tawa hadirin.
Ia mengatakan, lambatnya pembangunan pabrik karet tersebut karena hal ini nasib orang yang selama ini berjuang dalam oposisi (pemerintah), sehingga selama masa oposisi tidak bisa mendapatkan kredit dari bank manapun, termasuk Bank Aceh.
Namun saat ini, ia optimis Saya bisa mendapat kredit dari perbankan Indonesia, untuk mewujudkan perekonomian di Indonesia agar semakin lebih baik.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam sambutannya mengatakan kehadiran pabrik pengolah karet remah PT Potensi Bumi Sakti di Desa Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat sangat membantu perekonomian masyarakat di Aceh untuk mendapatkan lapangan kerja baru.
“Insyaa Allah saya yakin dan percaya akan datang lagi pabrik kecil-kecil lainnya di Aceh ke depan,” kata Muzakir.
Ia mengakui kehadiran pabrik karet di Aceh Barat juga akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Aceh.
Baca juga: Petani karet sambut baik pembangunan pabrik ban
Bupati Aceh Barat Tarmizi mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djodjohadikusumo yang telah membangun pabrik karet remah di daerahnya.
“Kehadiran pabrik karet ini untuk membantu pemerintah daerah membuka lapangan kerja,” katanya.
Tarmizi mengatakan saat ini sebanyak 17,6 persen masyarakat Aceh Barat dari total jumlah penduduk sebanyak 209 ribu jiwa, sebanyak 5.300 orang diantaranya merupakan pengangguran terbuka.
Ia mengakui saat perekrutan pertama tenaga kerja di PT Potensi Bumi Sakti di Aceh Barat, tahap awal dibutuhkan sebanyak 120 pekerja namun yang medaftar atau melamar pekerjanya tercatat sebanyak 4.000 orang.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berharap kehadiran industri karet di juga akan meningkatkan perekonomian daerah, mengurangi angka pengangguran.
Bupati Aceh Barat Tarmizi berharap nantinya hasil pengolahan industri karet tersebut juga dapat diekspor melalui pelabuhan yang ada di Aceh Barat.
Baca juga: Produksi karet di Aceh Timur capai 15.895 ton
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025