Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara asal Malaysia dengan mengoptimalkan penerbangan internasional Banda Aceh-Penang dan Kuala Lumpur.
"Salah satu upaya meningkatkan kunjungan adalah mengoptimalkan penerbangan langsung rute Banda Aceh–Penang/Kuala Lumpur serta menjajaki pembukaan jalur baru," kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan terkait tingginya kunjungan wisatawan manca negara asal Malaysia yang melancong ke provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Ia menjelaskan saat ini ada beberapa penerbangan internasional yang melayani penerbangan dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar ke Kuala Lumpur dan Penang.
Adapun maskapai penerbangan internasional yakni Air Asia tujuan Kuala Lumpur sepuluh kali dalam seminggu, Fire Fly tujuan Penang empat kali dalam seminggu dan Super Air Jet tujuan Kuala Lumpur setiap hari atau satu sehari.
"Kita akan mengoptimalkan penerbangan yang ada dan yang tidak kalah penting adalah meningkatkan promosi wisata Aceh ke Malaysia dan kawasan lainnya," katanya.
Selain itu pihaknya juga menjalin kerja sama bisnis to bisnis antara pelaku usaha wisata Aceh dengan travel agent Malaysia.
"Kami optimistis berbagai langkah yang terus dilakukan termasuk meningkatkan standar pelayanan melalui pelatihan SDM kepariwisataan akan mampu menarik banyak wisatawan berkunjung ke Aceh," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh pada Mei 2025 sebanyak 4.019 orang didominasi pelancong asal negeri jiran Malaysia.
“Kunjungan wisman ke Aceh naik drastis dibanding April yakni mencapai 82 persen,” kata
Ia menjelaskan kenaikan jumlah wisatawan dari negeri jiran tersebut khususnya tidak terlepas dari daya tarik sektor spot wisata yang ada di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
Baca juga: Syuting film di Takengon, Reza Rahadian jadi petani kopi Gayo
Pewarta: M IfdhalEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025