Aceh Barat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mengimbau warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Meureubo, untuk sementara waktu menjauhi aliran sungai sebagai upaya mencegah warga terluka akibat serangan buaya.
“Imbauan ini kami sampaikan agar tidak ada lagi masyarakat Aceh Barat yang terluka karena diserang buaya di sungai,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah kepada ANTARA di Meulaboh, Rabu.
Seperti diketahui, Rafa seorang remaja berusia sekitar 15 tahun, pada Rabu (25/6) pekan lalu terluka akibat terkena serangan buaya saat sedang mandi bersama sejumlah teman-temannya di aliran sungai di kawasan Desa Pasi Teungoh, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat.
Baca juga: BKSDA pasang perangkap buaya di Aceh Timur
Akibat serangan reptil tersebut, Rafa mengalami luka di bagian paha sebelah kanan dan bagian pinggang, sehingga dia harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Informasi yang diperoleh, Rafa berhasil melepaskan diri dari gigitan buaya sungai yang kala itu menggigit betis kanan dan bagian pinggangnya.
Teuku Ronal mengatakan pasca serangan buaya tersebut, tim dari BKSDA Aceh juga telah turun ke Kabupaten Aceh Barat untuk melakukan upaya penanganan dan pencegahan.
Guna menghindari jatuhnya korban jiwa di masyarakat, pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar sementara waktu tidak mandi di aliran Sungai Meureubo, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di masyarakat akibat serangan buaya.
BPBD Aceh Barat juga meminta masyarakat agar dapat membantu pemerintah untuk mencegah gangguan buaya di sepanjang aliran sungai, dengan mengingatkan warga lain untuk tidak bermain atau mandi di aliran sungai, demikian Teuku Ronal Nehdiansyah.
Baca juga: BKDSA imbau nelayan Pulau Banyak tidak beraktivitas di habitat buaya
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025