Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr Wiratmadinata mengajak masyarakat di provinsi itu untuk aktif dalam melakukan kontra narasi terhadap berbagai gejala intoleransi dan radikalisasi di tengah masyarakat yang semakin hari semakin meningkat penyebarannya melalui media sosial.

“Seringkali, penyebaran hoaks dilakukan orang yang berpendidikan tinggi, tapi minim literasi media, karena terprovokasi menjadi radikal,” katanya di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela “Rembuk Merah Putih”, yang diselenggarakan FKPT Aceh bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia di Aula Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Darussalam, Banda Aceh.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan mengajak masyarakat Aceh aktif dalam pencegahan terorisme, yang diawali dari sikap radikal.

Ia mengatakan pada tahun 2025, FKPT Aceh dan BNPT melakukan riset nasional untuk mengukur Indeks Risiko Terorisme (IRT).

Baca: BNPT pelajari cara Arab Saudi sadarkan teroris

“Riset ini adalah rujukan yang akan digunakan oleh pemerintah untuk terus menjaga kewaspadaan nasional, mengingat bahaya radikalisme juga bersifat laten," katanya.

Ia mengatakan kondisi ancaman intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme di Indonesia tidak pernah berhenti, meskipun dalam tiga tahun terakhir, serangan terorisme di Indonesia sedang terhenti. 

Menurut dia riset dapat menjelaskan kondisi yang tidak muncul ke permukaan dan selanjutnya menjadi upaya pencegahan yang perlu ditindaklanjuti.

Ia mengatakan kegiatan “Rembuk Merah Putih”, dengan tema “mewujudkan pemuda cerdas, kritis dan cinta tanah air” ini, diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari wartawan, media kampus, konten kreator, OKP, Ormas, lembaga keagamaan, KNPI, Pemuda dan Muhammadiyah. 

Dalam kesempatan itu FKPT menampilkan tiga pembicara yang terdiri dari, Kasbudit GTK Kemenag RI, Dr Anis Masykur,  yg menyajikan tema pendekatan agama, Kasub Koord Evaluasi BNPT-RI, Teuku Fauzansyah dan Mukhlisuddin Ilyas.

Dalam kegiatan itu peserta juga diajak untuk mencoba menulis “feature”, singkat, yang isinya adalah narasi positif untuk selalu teguh menjaga keutuhan NKRI.

Baca: BNPT Pusat ingatkan mahasiswa waspadai paham radikal terorisme



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025