Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat mendukung pendidikan vokasi bagi siswa di daerahnya sebagai upaya menciptakan kecerdasan bagi generasi muda dalam rangka mendukung pembangunan daerah.
“Di era kompetisi seperti sekarang, penguatan pendidikan vokasi menjadi kunci untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara teori, tapi juga mampu bekerja, mencipta, dan bersaing secara profesional,” kata Bupati Aceh Barat Tarmizi dalam keterangan diterima, Minggu.
Hal ini ia saat membuka kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Provinsi Aceh ke-XXXIII Tahun 2025 di halaman SMKN 2 Meulaboh, Aceh Barat.
Baca juga: Wabup: Pekan olahraga mahasiswa jadi perekat persatuan
Bupati Tarmizi mengatakan pendidikan, terutama pendidikan vokasi, merupakan pondasi utama pembangunan daerah, terlebih di tengah derasnya tantangan global.
Seperti diketahui, pendidikan vokasi adalah jenis pendidikan yang fokus pada penerapan keahlian dan keterampilan praktis, mempersiapkan lulusannya untuk langsung bekerja di bidang tertentu.
Pendidikan ini menekankan pada praktik kerja dan penerapan ilmu pengetahuan, bukan hanya teor
Selain itu, Tarmizi mengatakan kegiatan lomba kompetensi siswa (LKS) yang berlangsung sejak 14-17 Juni 2025 di Aceh Barat, merupakan wadah strategis untuk menanamkan jiwa kompetitif, kreativitas, keterampilan teknis, serta karakter yang tangguh dan disiplin kepada para peserta didik.
“Kegiatan ini bukan hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga membentuk karakter siswa—tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi dunia kerja maupun usaha,” tambahnya.
Tarmizi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberi dukungan moral dan semangat kepada siswa-siswa SMK, agar terus melangkah maju dan membuktikan potensi mereka di tingkat yang lebih tinggi.
“LKS ini sebagai bukti bahwa anak-anak Aceh punya kualitas dan kemampuan luar biasa. Mari kita dukung dan jaga mereka dari pengaruh negatif seperti narkoba, game online berlebihan, dan judi daring,” tegasnya.
Tarmizi juga menekankan pentingnya pembentukan siswa yang tidak hanya cakap dalam keterampilan, tetapi juga berkarakter baik, memiliki adab dan etika, serta mampu menunjukkan soft skill dan bakat tersembunyi yang dapat diasah sejak dini.
Seperti diketahui, seluruh perlombaan ini dinilai oleh dewan juri bersertifikasi nasional, demi memastikan kualitas hasil sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan kerja saat ini.
Karya-karya yang ditampilkan merupakan hasil bimbingan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK masing-masing daerah.
Baca juga: 761 atlet dari 32 perguruan tinggi ramaikan POMDA Aceh XIX di Aceh Barat
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025