Banda Aceh (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menetapkan Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama Perseroan dan menyepakati dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun atau 15 persen dari total laba bersih dibagikan kepada pemegang saham. 

"Pengangkatan pengurus perseroan tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Jumat.

RUPST menetapkan susunan kepengurusan baru yakni susunan Dewan Komisaris Komisaris Utama dijabat Muhadjir Effendy, 
Komisaris Independen Felicitas Tallulembang, Komisaris Meidy Firmansyah, Komisaris Mochammad Agus Rofiudin, Komisaris  Kamaruddin Amin, Komisaris Independen Nizar Ahmad Saputra, Komisaris Independen: Muhammad Syafii Antonio dan Komisaris Independen Addin Jauharuddin*

Adapun untuk susunan Direksi, Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo, Wakil Direktur Utama  Bob Tyasika Ananta, Direktur Wholesale Transaction Banking Zaidan Novari, Direktur Retail Banking Kemas Erwan Husainy, Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna, Direktur Information Technology Muharto, Direktur Risk Management: Grandhis Helmi Harumansyah, Direktur Compliance & Human Capital: Arief Adhi Sanjaya, Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho dan     Direktur Treasury & International Banking Firman Nugraha.

Selanjutnya Dewan Pengawas Syariah Ketua Hasanudin, Anggota Mohammad Hidayat, Oni Sahroni dan Abdul Ghofur Maimoen

Adapun dari total dividen tersebut, maka besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp22,78, Jumlah dividen tersebut naik sebesar 22,86 persen dibandingkan dividen tahun buku 2023 senilai Rp18,54 per lembar saham, mengindikasikan kinerja yang cukup solid pada tahun buku 2024. Adapun tanggal pendistribusian dividen akan diumumkan kemudian.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan pembagian dividen tersebut sebagai bentuk komitmen dan apresiasi perseroan terhadap para pemegang saham yang telah senantiasa mendukung pertumbuhan dan perkembangan BSI, di tengah berbagai dinamika kondisi ekonomi dan bisnis. 

Sepanjang tahun 2024 BSI membukukan laba bersih sebesar Rp7,01 triliun dan total aset Rp409 triliun dengan kualitas terjaga. 

Selain untuk dividen, penggunaan 20 persen laba bersih akan disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 65 persen sisanya dialokasikan sebagai laba ditahan. Keputusan ini telah disetujui oleh para pemegang saham dalam agenda RUPS Tahunan.

“Sejalan dengan dukungan pemegang saham dan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja BSI akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar dapat memenuhi ekspektasi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan perseroan,” kata Bob.

Dengan pertumbuhan laba bersih 22,83 persen secara tahunan (year on year) pada 2024, BSI menjadi salah satu dari jajaran Top 10 Bank di Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan kinerja tertinggi. 

Dia mengatakan bahwa langkah perseroan yang fokus pada pembiayaan yang berkualitas, transformasi digital dan inovasi menjadi kunci untuk menjaga kinerja yang impresif di tengah dinamika kondisi perekonomian. 

Selain itu, kinerja impresif tersebut merupakan impact dari implementasi strategi perseroan sepanjang 2024. Pertama, paparnya, strategi BSI yang fokus memperbaiki infrastruktur transaction banking, antara lain dengan meluncurkan BYOND by BSI dan memperbanyak mesin ATM/CRM, EDC, BSI Agent, serta merchant QRIS. Kedua, strategi perseroan dalam menggali potensi bisnis model yang baru, yakni bisnis berbasis emas, tabungan haji, bancassurance, dan bisnis treasury.

Adapun BSI menyelenggarakan RUPST di Jakarta dengan pelaksanaan secara luring dan daring menggunakan aplikasi yang disediakan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) yaitu Electronic General Meeting System KSEI (“eASY.KSEI”).


“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan untuk menjadikan BSI bisa bersaing di kancah global," kata Bob.

Selain dua hal di atas RUPST juga memutuskan hal-hal sebagai berikut di antaranya menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 termasuk memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) terhadap seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, sepanjang aktivitas tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. 

Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2025 dan penetapan biaya/honorariumnya. 

Kemudian menyetujui penetapan tantiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, serta bonus bagi anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, dan penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah, termasuk pemberian fasilitas, benefit dan/atau tunjangan lainnya untuk tahun buku 2025. 

Menyetujui Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I Bank BSI Tahap I Tahun 2024

Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) Perseroan.

Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku

 “Kami juga mengucapkan terima kasih atas komitmen untuk mengakselerasi seluruh business process, layanan dan kapabilitas bisnis maupun SDM BSI,” demikian Bob.



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025