Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 13 orang, empat di antaranya prajurit TNI, meninggal dunia dalam ledakan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di Desa Sagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
Keterangan resmi TNI AD menyebut seluruh korban jiwa meninggal di tempat. Jenazah korban telah dievakuasi dari lokasi ledakan.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk autopsi dan pemulasaraan jenazah.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga membenarkan adanya insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. KSAD menyebut kejadian itu masih diinvestigasi.
Baca juga: Warga Aceh Timur serahkan senjata api kepada polisi
Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat beberapa petugas dari TNI AD sedang memusnahkan amunisi tidak layak pakai di lahan milik BKSDA Garut, yang biasa menjadi tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.
Bahan-bahan peledak yang dimusnahkan itu merupakan barang milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).
Baca juga: Kronologi ledakan maut amunisi TNI AD yang tewaskan 13 orang
Informasi yang berkembang, nama-nama korban meninggal dunia, antara lain:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Sdr. Agus bin Kasmin;
4. Sdr. Ipan bin Obur;
5. Sdr. Iyus Ibing bin Inon;
6. Sdr. Anwar bin Inon;
7. Sdr. Iyus Rizal bin Saepuloh;
8. Sdr. Toto;
9. Sdr. Dadang;
10. Sdr. Rustiawan;
11. Sdr. Endang;12. Kopda Eri Dwi Priambodo;13. Pratu Aprio Setiawan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI benarkan ledakan amunisi di Garut sebabkan 13 meninggal
Pewarta: Genta Tenri MawangiEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025