Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DIsbudpar) Aceh menyatakan program pertemuan pelaku bisnis yang ikut dirangkai dalam kegiatan Aceh Travel Mart (ATM) merupakan bagian untuk meningkatkan dan memajukan sektor pariwisata di provinsi setempat.

“Pertemuan pelaku pariwisata baik dalam dan luar negeri masih menjadi salah satu program yang kita lanjutkan pada tahun 2025. Kegiatan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam memajukan sektor pariwisata yang tersebar di seluruh Aceh,” kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan pada Disbudpar Aceh Ismail di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan pertemuan tersebut akan mempertemukan para pelaku pariwisata yang ada di Aceh, luar Aceh hingga luar negeri dalam membicarakan rencana bisnis yang layak dan cocok untuk dikembangkan dan di kerja samakan.

“Artinya, dalam pertemuan tersebut tentu akan ada transaksi dan kerja sama yang akan di sepakati. Ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menurut dia kemajuan sektor pariwisata akan memberikan dampak positif pada semua sektor ekonomi yang ada di seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong.

Pihaknya saat ini terus menyiapkan dan memaksimalkan pelaksanaan pertemuan bisnis pada Mei 2025 nanti, sehingga akan banyak para pelaku pariwisata dari dalam, luar provinsi dan luar negeri yang ikut serta untuk dalam memajukan sektor pariwisata Aceh.

“Kami juga terus meningkatkan sumber daya manusia untuk sektor pariwisata lewat pelatihan dan kegiatan lainnya dalam memajukan sektor pariwisata di Aceh,” katanya.

Pihaknya berharap dengan peran serta semua pelaku pariwisata dan dukungan dari seluruh masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sektor pariwisata terus tumbuh dan berkembang dalam berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025