“Kita mulai ini di Pulau Pusong, serta ini menjadi peluang untuk dimanfaatkan lebih jauh, kalau nanti AI ini sudah tersedia di online,” kata Ketua Tim PRKP USK Haekal A Haridhi S Kel MSc PhD di Banda Aceh, Senin.
Tim PRKP USK melakukan kegiatan itu bersama Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSL) Padang Wilayah Kerja Aceh, Kelompok Masyarakat Pusong Diving Club (PDC) dan Organisasi Mahasiswa Ocean Diving Club (ODC) serta mahasiswa MBKM USK Program Studi Ilmu Kelautan FKP USK.
Baca juga: Sabang miliki 22 spot pesona bawah laut berkelas dunia
Ia menjelaskan, selama ini pengambilan data terumbu karang dilakukan secara manual. Artinya penyelam harus mengambil data dengan metode tertentu, kemudian mengentri data dan sampel di dalam gambar yang telah diambil ketika survei.
Kemudian, lanjut dia, penyelam atau peneliti yang menganalisis data itu membutuhkan waktu sangat lama untuk mendapatkan hasil, seperti persentase tutupan karang, persentase karang hidup dan karang mati hingga data jenis serta bentuk dari terumbu karang.
Pewarta: Khalis SurryEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025