Singkil (ANTARA Aceh) - Tarian tradisional "Pengian rawa Singkil" ikut memeriahkan deklarasi damai empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Singkil di alun-alun Pulosarok, Singkil, Rabu.
Tarian yang diperankan empat pasangan muda-mudi itu menarik perhatian para pengunjung yang turut hadir pada acara deklarasi damai yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) setempat.
Tarian khas Aceh Singkil yang sudah unjuk gigi hingga kancah Asia itu seakan menghipnotis penonton, dimana dalam tarian itu menggambarkan seorang nelayan penyelam lokan pada saat mencari nafkah di tengah sungai Lae Rintis diterkam seekor buaya, disertai teriakan, jeritan yang memilukan dan histeris penari wanita sembari membawa tampah.
Tarian berdurasi 6 menit itu membuat suasana cukup terhenyuh, sebab satu dari tiga tarian yang mewarnai acara deklarasi Pilkada Damai Aceh Singkil itu sangat menarik simpatik penonton.
Seorang penabuh gendang tarian, Dedi irawan kepada wartawan mengatakan, tarian budaya Aceh yang diperankan dalam acara itu ada tiga macam yaitu, Tari Ranub Lampuan, Ambe Ambekeun dan Tari Pengian Rawa Singkil.
"Tarian Pengian Rawa Singkil itu memang baru, tapi sudah sangat populer khas asli budaya Singkil dan sudah pernah tampil hingga Malaysia," ujarnya.
Bila dihayati, tutur Dedi, gendang irama tarinya, akan membuat hati sangat terenyuh dan iba, mengilustrasikan para nelayan
Singkil pencari lokan mencari nafkah bila lalai dan tidak hati-hati akan diterkam buaya ganas Sungai Lae Rintis.
Pewarta: KhairumanUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025