Singkil (ANTARA Aceh) - Angin puting beliung yang tiba-tiba datang melanda perumahan dan bangunan sekolah SD di Desa Blok VI dan Tulaan, Kabupaten Aceh Singkil, Kamis, sehingga ratusan siswa, guru dan warga setempat berhamburan lari menyelamatkan diri.
"Kami sangat terkejut sekali terutama anak-anak, semua kepanikan setelah suara gemuruh angin tiba-tiba melanda bangunan dan menerbangkan atap ruang kelas III yang didalamnya sedang berlangsungkan proses belajar mengajar," kata Martimah, Kepala Sekolah Dasar Negeri Blok VI Baru, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Ia mengatakan, semua panik, lari tak ketentuan arah, terutama anak-anak, sebisa mungkin menyelamatkan mereka dari dalam ruangan, karena atapnya tiba-tiba lepas dan rubuh dihantam angin berputar itu.
"Murid dan guru lari menyelamatkan diri. Alhamdulillah tidak ada yang korban akibat peristiwa itu, jelasnya.
Puting beliung yang menerjang tak berlangsung lama, hanya dalam hitungan detik. Namun, lanjut dia, lantaran semua sudah panik, pihaknya memilih menghentikan proses belajar mengajar dan meminta siswa kembali ke rumah masing-masing.
Setelah angin reda, para siswa dan guru pun langsung dibubarkan, pulang ke rumah masing-masing, sebab ada yang sudah ketakutan, katanya.
Pantauan wartawan, selain bangunan sekolah, sejumlah atap rumah berkontruksi seng juga sudah ada yang diterbangkan angin bahkan atap tenda teratak pernikahan warga setempat, juga rubuh dihantam angin, hingga ratusan meter, dan mengejutkan para undangan.
Sementara itu, Kapolres Aceh Singkil AKPB Ian Riskian Milyardin melalui Kapolsek Gunung Meriah AKP Adriamus yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa angin puting beliung tidak ada yang mengalami korban jiwa.
Namun angin berputar itu, lanjut dia, selain merusak atap dua sekolah SD Blok VI baru dan SD Tulaan, juga menyebabkan lima rumah warga rusak dan sejumlah pohon tumbang.
"Itu data sementara. Kami utamakan dulu membantu warga membersihkan pohon tumbang yang melintang di jalan, dan Alhamdulilah ini sudah bisa lewat kendaraan," katanya.
Rumah warga yang diterpa angin rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap, sementara dua lokasi hajatan pesta warga porak-poranda diterbangkan angin, sehingga warga kembali bergotong royong mendirikan tenda-tenda yang rubuh, sementara pohon yang tumbang ke jalan telah berhasil dibersihkan.
Pewarta: KhairumanUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025