Sigli (ANTARA) - Sebanyak 99 kepala keluarga di kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie mengungsi karena rumahnya terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan di kawasan itu sejak Sabtu (21/1).

“Sebagian masyarakat yang terdampak bencana banjir di Gampong Selinggieng Beurabo dan Meukee Beurabo Kecamatan Padang Tiji, ada yang masih tinggal di rumah tetapi mereka tidak bisa melakukan aktivitas karena rumah tergenang air,” kata Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto di Sigli, Minggu.

pernyataan itu disampaikannya di sela-sela meninjau korban banjir di tempat pengungsian Padang Tiji.

BACA:Sebanyak 12 Kecamatan di Kabupaten Pidie terendam banjir

 Ia menjelaskan di lokasi belum adanya bantuan masa panik, hari ini dikonsentrasikan dapur umum terlebih dulu untuk korban banjir di pengungsian.

Camat Padang Tiji, Asriadi mengatakan sebanyak 693 kepala keluarga (KK) dari 31 Gampong di daerah Padang Tiji terendam banjir. 

“Sebanyak 99 KK memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman di Meunasah setempat,” kata Asriadi disela mendampingi PJ Bupati Pidie. 

Ia merincikan titik pengungsian di Padang Tiji ada empat lokasi yaitu Gampong Pante Cermen, Meukee Beurabo, Seulingieng Beurabo, dan Gle Gogo,

Sementara untuk kebutuhan para pengungsi dibantu dari Gampong setempat, kemungkinan hari ini akan disuplai oleh Dinsos untuk bantuan masa panik.

“Alhamdulillah kondisi terkini DAS sungai Paloh mulai stabil, namun sungai Seulasak debit airnya masih tinggi. Untuk itu masyarakat diharapkan selalu waspada,” kata Asriadi. 



Pewarta: Mira Ulfa
Editor : M Ifdhal
COPYRIGHT © ANTARA 2025