Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan berencana meningkatkan status Pelabuhan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, menjadi Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) pada tahun 2016.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Aceh Selatan Hamzah kepada wartawan di Tapaktuan, Senin menyatakan, tim suvervisi dari Kementerian Perhubungan telah turun ke Labuhanhaji untuk melakukan survey dan kajian teknis dalam rangka pengumpulan data untuk pembuatan Master Plan dan Detail Engenering Desain (DED).

"Hasil konfirmasi terakhir yang kami terima dari pihak Kementerian Perhubungan, akhir bulan Maret 2016, rencananya tim suvervisi kembali akan turun ke Labuhanhaji. Melihat keseriusan yang ditunjukkan oleh pihak Kemenhub. Kami sangat yakin proyek ini benar-benar akan direalisasikan dalam tahun ini," ucapnya.

Jika proyek itu benar-benar akan direalisasikan, sambungnya, maka untuk pekerjaan proyek tahap awal saja, Kementerian Perhubungan akan mengucurkan anggaran mencapai Rp180 miliar sumber APBN tahun 2016.

Berdasarkan gambaran awal Master Plan yang sedang dirancang, kata Hamzah, di KAPET tersebut akan dibangun beberapa pelabuhan di antaranya Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), Pelabuhan penyeberangan kapal feri dan Pelabuhan Logistik atau barang.

Di kawasan  KAPET, ujarnya, juga akan dibangun beberapa pabrik industri seperti pabrik pengantongan semen curah dan pabrik pengalengan ikan.

"Jika program ini benar-benar terwujud, maka KAPET di Labuhanhaji merupakan satu-satunya yang ada di Provinsi Aceh. Ini merupakan program pertama yang direalisasikan oleh Pemerintah Pusat dibawah Presiden Jokowi di Provinsi Aceh," tegasnya.

Menurutnya, dasar pertimbangan Pemerintah Pusat memilih Pelabuhan Labuhanhaji, karena kawasan tersebut dinilai cukup strategis, bisa menghubungkan ke Pulau Simeulue dan beberapa kabupatan/kota lainnya di pantai barat Selatan Provinsi Aceh.



Pewarta: Pewarta : Hendrik
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025