"Tahun ini panen padi turun sedikit dibandingkan tahun lalu mencapai 7,5 ton per hektare karena hama burung dan perubahan cuaca," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat Daya Darwis di Aceh Barat Daya, Rabu.
Menurut Darwis, panen padi 6,5 ton per hektare tersebut berdasarkan hasil ubinan petugas di lahan sawah IP-300 atau indeks pertanaman seluas 300 hektare di kawasan Blang Beuah, Kecamatan Blangpidie dan di Kecamatan Susoh.
"Tanaman padi yang sudah panen itu khusus program IP-300 dengan luas lahan sawah 300 hektare. Sisanya yang 8.000 hektare lagi itu belum panen," ujarnya
Adapun 8.000 hektare sawah yang belum memasuki masa panen itu berada di Kecamatan Lembah Sabil, Kecamatan Manggeng, Kecamatan Tangan-tangan, Kecamatan Setia.
Serta sebahagian Kecamatan Blangpidie, Kecamatan Jeumpa, Kecamatan Kuala Batee, dan Kecamatan Babahrot, kata Darwis.
Meskipun hasil panen menurun, kata Darwis, keuntungan diperoleh petani tergolong lumayan karena harga jual gabah kering di tingkat petani saat ini cukup tinggi, mencapai Rp5.400 per kilogram.
"Harga gabah mahal sekarang. Padi basah baru dipanenkan saja ditampung pedagang mencapai Rp5.400 per kilogram. Tidak tertutup kemungkinan harga gabah bisa naik lagi," ujar Darwis.
Pewarta: SuprianEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025