Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Gerakan Ayo Kerja meluncurkan ekspedisi Kapsul Waktu yang merupakan sebuah sosial untuk menyukseskan program Ayo Kerja yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
"Kami dari Gerakan Ayo Kerja akan meluncurkan program ekspedisi Kapsul Waktu. Kapsul Waktu merupakan program menjaring aspirasi masyarakat untuk pembangunan Indonesia," kata Koordinator Daerah Aceh Gerakan Ayo Kerja Samsul B Ibrahim di Banda Aceh, Senin.
Peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu ini dipusatkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Kampus Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/9). Peluncuran ini akan dihadiri seluruh elemen masyarakat Aceh.
Kapsul Waktu merupakan program digagas elemen sipil yang mengumpulkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Kemudian, aspirasi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kapsul dan baru akan dibuka serta dibaca 70 tahun kemudian. Nantinya, diketahui apakah aspirasi itu terwujud atau tidak, kata Samsul.
Samsul menyebutkan, untuk Aceh akan ada tujuh aspirasi yang akan dimasukkan dalam kapsul tersebut. Selanjutnya, kapsul waktu tersebut berekspedisi ke Provinsi Sumatra Utara.
"Kapsul waktu tersebut akan berkunjung ke 34 provinsi di Indonesia. Lalu, ekspedisi kapsul ini akan berakhir di Merauke, Papua. Diperkirakan, ekspedisi berakhir Desember 2015. Lalu, kapsul dijaga dan baru akan dibuka 70 tahun mendatang," papar dia.
Samsul menyebutkan, peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu tersebut di Aceh dirangkai dengan penyampaian orasi pembangunan oleh tokoh masyarakat, ulama, akademisi, aktivis perempuan, serta melibatkan anak-anak.
"Tujuan melibatkan anak-anak agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya untuk Indonesia. Misalnya, Indonesia harus maju pada tahun 2025, dan lain sebagainya," ungkap dia.
Selain penyampaian orasi pembangunan, sebut Samsul, peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu tersebut juga dimeriahkan dengan pergelaran tari dan musik Aceh.
"Kami mengajak masyarakat Aceh memberikan dukungan penuh terhadap program ekspedisi Kapsul Waktu tersebut. Dengan harapan, Indonesia bisa menjadi negara yang maju," demikian Samsul B Ibrahim.
"Kami dari Gerakan Ayo Kerja akan meluncurkan program ekspedisi Kapsul Waktu. Kapsul Waktu merupakan program menjaring aspirasi masyarakat untuk pembangunan Indonesia," kata Koordinator Daerah Aceh Gerakan Ayo Kerja Samsul B Ibrahim di Banda Aceh, Senin.
Peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu ini dipusatkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Kampus Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/9). Peluncuran ini akan dihadiri seluruh elemen masyarakat Aceh.
Kapsul Waktu merupakan program digagas elemen sipil yang mengumpulkan aspirasi masyarakat. Aspirasi ini disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Kemudian, aspirasi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kapsul dan baru akan dibuka serta dibaca 70 tahun kemudian. Nantinya, diketahui apakah aspirasi itu terwujud atau tidak, kata Samsul.
Samsul menyebutkan, untuk Aceh akan ada tujuh aspirasi yang akan dimasukkan dalam kapsul tersebut. Selanjutnya, kapsul waktu tersebut berekspedisi ke Provinsi Sumatra Utara.
"Kapsul waktu tersebut akan berkunjung ke 34 provinsi di Indonesia. Lalu, ekspedisi kapsul ini akan berakhir di Merauke, Papua. Diperkirakan, ekspedisi berakhir Desember 2015. Lalu, kapsul dijaga dan baru akan dibuka 70 tahun mendatang," papar dia.
Samsul menyebutkan, peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu tersebut di Aceh dirangkai dengan penyampaian orasi pembangunan oleh tokoh masyarakat, ulama, akademisi, aktivis perempuan, serta melibatkan anak-anak.
"Tujuan melibatkan anak-anak agar mereka bisa menyampaikan aspirasinya untuk Indonesia. Misalnya, Indonesia harus maju pada tahun 2025, dan lain sebagainya," ungkap dia.
Selain penyampaian orasi pembangunan, sebut Samsul, peluncuran ekspedisi Kapsul Waktu tersebut juga dimeriahkan dengan pergelaran tari dan musik Aceh.
"Kami mengajak masyarakat Aceh memberikan dukungan penuh terhadap program ekspedisi Kapsul Waktu tersebut. Dengan harapan, Indonesia bisa menjadi negara yang maju," demikian Samsul B Ibrahim.
Pewarta: Pewarta : M Haris SAUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025