“Potensi budidaya nilam di Aceh sangat menjanjikan dan memiliki prospek baik untuk dikembangkan sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRA) Aceh, Edi Kamal di Meulaboh, Rabu.
Menurutnya, tanaman nilam Aceh termasuk katagori varietas unggul dan merupakan salah satu nilam terbaik dunia, karena tanaman ini dapat menghasilkan minyak atsiri bermutu tinggi dengan kandungan patchouli alkohol di atas 30 persen.
Dengan prospek komoditas nilam Aceh yang kualitas terbaik dunia, kata dia, harga rata-rata minyak nilam saat ini bisa mencapai Rp800 ribu per kilogram, sehingga tanaman ini sangat tertarik untuk dikembangkan di Aceh Jaya, karena juga didukung oleh iklim dan cuaca.
Ia mengakui, selama ini sangat minim petani yang melirik usaha bercocok tanam nilam akibat harga yang sangat fluktuatif.
Padahal, potensi yang dihasilkan dari tanaman ini cukup besar untuk dikembangkan oleh petani karena harganya yang cukup tinggi.
Edi Kamal juga berupaya agar tanaman nilam yang mulai dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Aceh Jaya tersebut nantinya dapat dijual di pasar domestik dan internasional, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan akan semakin lebih baik.
"Saya terus bertekad mengembangkan komoditas nilam di lahan dengan mendorong masyarakat, kbususnya petani untuk memanfaatkan lahan terlantar guna mensejahterakan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Jaya," kata Edi Kamal yang juga Politisi Partai Demokrat ini.
Untuk mengembangkan nilam di Kabupaten Aceh Jaya, ia mendukung para petani dalam bidang penanaman dan penyulingan, serta juga akan melatih para pemuda yang putus sekolah di daerah tersebut agar menjadi wirausaha di bidang pertanian, khususnya budidaya nilam.
“Saya berkeyakinan, tanaman nilam ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta mampu menekan angka kemiskinan di Aceh,” katanya menuturkan.
Pewarta: Teuku Dedi IskandarUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025