Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) — PT. Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, secara resmi melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional. Pelepasan ini turut dihadiri dan disaksikan oleh Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, yang memberikan dukungan penuh terhadap langkah strategis penguatan ekspor komoditas unggulan daerah.

Selama lebih dari lima tahun, PT GIM secara konsisten membina lebih dari 1.000 petani kopi robusta di wilayah Rejang Lebong, Bengkulu, sekaligus mengembangkan model kemitraan dan rantai pasok yang berkelanjutan. Bengkulu sendiri merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia, lebih dari 80 ribu ton per tahun lahir dari daerah ini.

Kabupaten Rejang Lebong menjadi sentra utama, dikenal akan kopi robusta-nya yang bercita rasa khas: body tebal, pahit seimbang, dan aroma earthy yang kuat.

“Ekspor kopi ini bukan hanya kebanggaan bagi daerah, tetapi juga menjadi bukti bahwa komoditas lokal Indonesia memiliki daya saing global. Saya mengapresiasi langkah Farmaklik dan PT GIM yang telah membuka jalan bagi petani kopi di Rejang Lebong untuk naik kelas,” ujar Sultan Najamudin, Ketua DPD RI asal Bengkulu.

Dalam sambutannya, Ridho M. Sakti, Presiden Direktur Farmaklik Group, menyatakan bahwa ekspor ini adalah bagian dari misi strategis Farmaklik untuk memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok komoditas global, bukan hanya di sektor kesehatan tetapi juga pangan dan pertanian.

“Kami melihat kopi bukan hanya sebagai produk, tapi ekosistem. Ekspor ini adalah bagian dari komitmen kami membangun ekosistem komoditas berbasis daerah, dengan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan petani,” jelas Ridho.

Saiful Robbani, Direktur Utama PT GIM, menyebut bahwa volume ekspor tahap awal mencapai puluhan ton green beans dengan target ekspansi ke pasar Eropa dalam waktu dekat.

“Kami bersyukur bisa menjembatani kopi Rejang Lebong ke pasar global. Ini hasil kerja sama yang panjang antara kami, petani, dan mitra lokal,” ujar Saiful.

Hal senada disampaikan oleh M. Deppendra, Direktur PT GIM, yang menambahkan bahwa ekspor ini juga menjadi pintu pembuka untuk kolaborasi riset dan pengembangan produk turunan kopi, termasuk kopi siap seduh dan ekstrak untuk industri pangan.

Pelepasan ekspor ini diharapkan menjadi titik awal peningkatan skala dan kualitas produksi kopi Rejang Lebong, serta mendorong tumbuhnya ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan.

Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire

COPYRIGHT © ANTARA 2025