Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memulai persiapan untu berpartisipasi dalam World Expo 2025 Osaka, Jepang sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan peluang investasi sektor industri manufaktur berkelanjutan.

Ajang yang akan digelar pada bulan April itu diharapkan menjadi jendela bagi dunia untuk melihat potensi industri Indonesia yang semakin kuat dalam menghadapi tantangan global.

“World Expo 2025 Osaka akan menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok industri global. Keikutsertaan Indonesia di Expo 2025 Osaka bukan sekadar ajang promosi, tetapi langkah strategis dalam menarik investasi berkualitas ke sektor industri nasional,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Tri Supondy di Jakarta, Kamis.

Dikatakan dia, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja sektor industri Indonesia terus menunjukkan ketahanan yang baik. Terakhir pada tahun 2024, capaian realisasi investasi sebesar Rp697,5 triliun, tumbuh sebesar 23,4 persen dibanding tahun 2023.

Investasi terbesar pada tahun 2024 meliputi industri logam dasar Rp231,1 triliun, diikuti oleh industri makanan Rp104,1 triliun, industri kertas dan barang dari kertas Rp77 triliun, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia Rp65,8 triliun, dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer Rp26,2 triliun.

Sedangkan di sisi penyerapan tenaga kerja, pada bulan Agustus 2024, penyerapan tenaga kerja di sektor industri nonmigas tergolong tinggi, dengan angka 19,96 juta orang atau 13,79 persen dari total tenaga kerja industri.

Untuk menghadapi ajang itu, Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan industri yang mendorong investasi, termasuk penyederhanaan perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS), pemberian insentif pajak, serta berbagai kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri.

Disampaikannya, partisipasi Indonesia di World Expo 2025 Osaka juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama baru, terutama di sektor industri kendaraan listrik, industri semikonduktor, industri farmasi, industri otomotif, industri perkapalan, industri logam, industri kimia, serta industri karet dan ban.

Jepang sebagai salah satu mitra utama di sektor industri telah menunjukkan komitmennya dalam memperluas kerja sama di bidang pengembangan teknologi dan sumber daya manusia.

Selain Jepang, Indonesia juga menjajaki kerja sama dengan negara lain yang turut serta dalam Expo 2025 Osaka, seperti Amerika Serikat, Jerman, China, dan negara-negara Eropa. Melalui diplomasi ekonomi dan industri, pemerintah berupaya memperluas pasar ekspor sekaligus menarik lebih banyak investasi ke dalam negeri.

 



Pewarta : Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin

COPYRIGHT © ANTARA 2025