Pria yang selama ini menetap di Banda Aceh itu terpaksa digali ulang makamnya di kawasan Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat.
Ia sebelumnya diduga meninggal dunia secara tak wajar setelah dibawa dari rumahnya di kawasan Banda Aceh ke Meulaboh, Aceh Barat.
Jasadnya sempat menggemparkan warga di Aceh Barat lantaran jasadnya yang sudah terbungkus kain kafan, tiba-tiba bergerak saat akan dimakamkan.
Sontak peristiwa ini membuat masyarakat di kawasan tersebut heboh.
Rasyidin yang diduga hidup kembali setelah dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (26/1) pagi sekitar pukul 06.00 WIB di Banda Aceh, kemudian dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat sekitar pukul 16.30 WIB pada hari yang sama.
Setiba di rumah sakit, tak lama kemudian ia dinyatakan oleh dokter sudah meninggal dunia meski sebelumnya dinyatakan hidup kembali.
Hal lain yang membuat pihak keluarga curiga yaitu di bagian kepala Rasyidin terdapat luka dan bagian kain kafannya juga mengeluarkan darah segar.
Hal inilah kemudian menyebabkan pihak keluarganya di Aceh Barat mendesak polisi untuk menyelidiki kasus ini, karena kematiannya diduga tak wajar.
"Kami curiga beliau meninggalnya tak wajar, makanya kita minta polisi mengusut kasus ini," kata Zaini Usman, kerabat korban warga Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat kepada Antara, Sabtu siang.
Sementara itu puluhan petugas kepolisian bersenjata lengkap dari Mapolres Aceh Barat turut disiagakan ke lokasi penggalian makam, guna mengamankan proses otopsi yang dilakukan tim dokter bersama tim forensi dari Mapolda Aceh.
Hingga berita ini ditulis menjelang Sabtu sore, petugas masih terus melakukan otopsi di lokasi pemakaman desa setempat, setelah sebelumnya dilakukan penggalian makam.
Puluhan warga desa setempat juga terlihat di sekitar lokasi makam saat proses otopsi berlangsung.
Pewarta: Teuku Dedi IskandarUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025