Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbngga) melalui BKKBN Aceh menggelar doa, tausiyah dan zikir bersama untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh dan sumatera.
"Doa, zikir dan kepedulian sosial menjadi kekuatan utama bagi kita masyarakat Aceh," kata Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, di Banda Aceh, Minggu.
Doa, tausiyah dan zikir bersama yang berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh ini juga diisi dengan kegiatan cek kesehatan gratis, donor darah, bazaar, aksi donasi kemanusiaan, talkshow quick win serta peringatan hari antikorupsi sedunia (Hakordia) 2025.
Baca juga: Warga terisolir di Aceh Tengah minta akses desa dibuka, sudah tak sanggup
Safrina mengatakan, Aceh diberikan keberkahan dengan nilai-nilai keislaman kuat, adat berlandaskan syariat. Ujian dan cobaan ini agar masyarakat Aceh menjadi lebih kuat, dan terus bertaqwa kepada Allah SWT.
"Bagi kita, bencana bukan hanya urusan fisik dan materi, tetapi juga ujian keimanan, solidaritas dan kejujuran dalam mengelola amanah," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, kata Safrina, BKKBN Aceh terus berdoa dan melakukan aksi nyata kemanusiaan sebagai upaya meringankan beban baik untuk korban langsung maupun masyarakat yang terdampak bencana.
"Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi amal jariyah, memperkuat persaudaraan, meringankan beban saudara yang ditimpa musibah, serta menumbuhkan komitmen bersama membangun Aceh yang peduli dan berintegritas," kata Safrina.
Sementara itu, pengisi tausiyah, Ustadz Amri Fatmi mengatakan, musibah ini terjadi kepada orang yang beriman, karena ketika diberikan ujian besar, maka imannya semakin bertambah.
"Mereka itu lah yang mendapatkan shalawat dari pada Allah SWT, mendapatkan rahmat dan petunjuk. Kapan? setelah terjadi musibah bertambah imannya, dapat garansi petunjuk dari Allah SWT," katanya.
Dirinya menekankan, kepada masyarakat Aceh jangan bersedih, atau merasa menyalahkan tuhan kenapa musibah terjadi bagi orang Aceh, bukan di daerah lain. Semua ini, karena Aceh mampu menghadapinya.
"Musibah terjadi pada orang Aceh, tanda menunjukkan hanya orang Aceh yang mampu menanggung musibah seperti itu, kalau orang lain bisa hilang imannya, orang Aceh tidak," ujarnya.
"Satu kardus Indomie tidak akan mereka gadaikan Iman dalam musibah, sama sekali tidak. Sudah terbukti waktu Tsunami, bagaimana orang Aceh imannya bertambah semakin kuat," sambungnya.
Ustadz Amri menegaskan, keimanan masyarakat Aceh akan lebih kuat dengan musibah yang diberikan oleh Allah SWT. Tidak bakal melemah, apalagi kehilangan iman.
"Jadi, hanya kita yang mampu untuk bersabar dalam bencana yang besar ini untuk Allah SWT angkat derajat kita. Musibah ini juga sebagai wujud rahmat
Allah SWT kepada kita. Dengan terjadi musibah, rasa kasih sayang semua manusia tertuju kepada kita," demikian Ustadz Amri Fatmi.
Baca juga: Kunjungi Aceh Tamiang, IIliza bawa 340 relawan bencana dari Banda Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025